JAKARTA - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat mengeluarkan surat pernyataan sikap terkait adanya lomba foto dan video Puspen TNI. Surat pernyataan tersebut ditujukan kepada seluruh anggota PFI seluruh Indonesia.

Surat pernyataan yang ditandatangani Ketua PFI Lucky Fransiska dan Sekretarisnya Fransiskus Simbolon adalah buntut dari insiden pemukulan oknum TNI kepada salah satu wartawan di Medan Sumatera Utara.

Surat dengan nomor, 0022/sek/01/V/2016 tersebut berisi larangan bagi anggota PFI diseluruh wilayah Indonesia yang akan mengikuti lomba foto dan video Puspen TNI yang tahun ini mengambil tema "Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Profesional".

Berikut ini isi surat pernyataan tersebut:

Kami pengurus Pewarta Foto Indonesia Pusat, meminta kepada seluruh anggota yang ada di seluruh wilayah Indonesia, untuk tidak ikut berpartisipasi mengikuti lomba foto & video yang diselenggarakan Puspen TNI dalam rangka HUT ke 71 TNI 2016, dengan tema "Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Profesional".

Dengan surat perantara ini, kami meminta agar Ketua pengurus bisa meneruskan informasi ini ke anggota-anggotanya di seluruh wilayah masing-masing.

Surat pernyataan ini kita buat bersama sebagai bentuk solidaritas atas tindakan kekerasan Oknum TNI AU Lanud Soewondo, yang menganiaya wartawan se-profesi saat meliput aksi unjuk rasa warga Sarirejo di Medan.

Kami berharap besar agar kita tetap satu suara dan dapat diteruskan keseluruh anggota yang menjadi bagian dari kepengurusan di daerah. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. (***)