PEKANBARU - Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian bakal membuat tim khusus berbasis IT online untuk memantau setiap Polda se-Indonesia, apakah sudah menjalankan point commander wish yang dia intruksikan sebelumnya atau tidak.

Menurut Tito, commander wish adalah pegangan dasar setiap polisi dalam bertindak, di mana dijabarkan segala aspek menyoal perilaku, kedekatan antara polisi dan masyarakat, pencegahan, pengayoman, pelayanan publik, sinergitas, publikasi hingga sikap yang semestinya dipegang oleh seorang abdi negara.

"Nanti di setiap Polda akan kita pantau soal commander wish. Ada tim akselerasi, karena itu penting. Bagaimana visinya bisa berjalan. Ada 10 program aksi prioritas plus delapan quick wins yang dijabarkan menjadi 61 program," kata Tito di Pekanbaru, Riau, Selasa (30/8/2016).

61 program yang akan dikucurkan ini, sambungnya, berfungsi untuk memperbaiki kinerja kepolisian. "Nanti tim Polda harus cepat mengakses dan memahami sistem kerja software itu, supaya bisa menginput sehingga terbaca, Polda mana yang aktif melakukan program itu," jabarnya.

"Kasus di Meranti bagi saya pelajaran pahit, bahwa mekanismie (commander wish, red) tidak terbangun dengan baik. Tapi kita akan evaluasi dan ambil pelajaran, sebagai pelajaran pahit agar tidak terulang di tempat lain. Untuk itu lakukan langkah perbaikan," jawabnya kepada GoRiau.com (GoNews Group).

"Saya menyampaikan 1,5 bulan lalu soal ini. Saya lihat baru sampai di level perwira menegah ke atas, kalau ke bawah belum sampai. Sehingga tindakan satu orang (polisi) seperti kasus di Meranti, mencoreng semua prestasi ratusan ribu personil," singkatnya. ***