MEDAN - Orang yang akan mendampingi Erry adalah orang yang sadar posisinya sebagai wakil dan menjalin hubungan yang harmonis serta langgeng dalam menjalankan tugas dengan gubernur. Hal tersebut disampaikan pengamat kebijakan USU, Boy Iskandar Warongan.
"Kalau bisa orang yang jadi pendamping pak Erry mampu menjadi jembatan buat semua partai politik. Karena selama ini yang kita lihat komunikasi politik menjadi penyebab kurang harmonisnya pemimpin daerah," lanjut Boy melalui pesan Whatsapp kepada GoSumut, Selasa (30/8/2016)
 
Boy menjelaskan, harus ada pembagian tugas yang jelas antara gubernur dan wakil gubernur agar tidak terjadi perpecahan ditengah jalan.

"Jangan sampai nanti, wakil justru nantinya berubah menjadi ajang pertaruhan untuk sama-sama maju ingin jadi gubernur. Karena pembagian tugas itu harus sejalan dan berimbang, agar bisa memimpin Sumut hingga 2019 nanti," pungkas Ikhyar.

Untuk itu, Boy mengharapkan yang mendampingi gubernur adalah orang yang bisa menjalankan mufakat terhadap program-program yang akan dijalankan oleh gubernur bersama-sama.

"Sebab kalau tidak,  kepentingan politiknya nanti akan berbeda-beda yang bisa nantinya menimbulkan suatu persoalan. Agar nanti program yang dibuat pemerintah provinsi  bisa dijalankan," harap Boy