JAKARTA - Lembaga anti-korupsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan Kejaksaan harus lebih garang dan efektif dalam memberantas korupsi yang sudah mengakar di Indonesia.  

Ketua DPR RI, Ade Komarudin alias Akom menyampaikan hal ini dalam pidato pembukaan Workshop on Development Effectiveness to Implement the SDGs di DPR RI, Selasa (30/8/2016).

Dalam pertemuan itu, hadir para delegasi dari berbagai parlemen dunia, terutama delegasi Global Organization of Parliamentarians Againts Corruption (GOPAC). Hadir pula delegasi Islamic Development Bank (ISDB),United Nation Development Programme (UNDP), dan Westminster Foundation for Democracy (WFD).

Akom pun mengapresiasi terbentuknya Gopac Indonesia Chapter. Chapter ini akan menjadi ujung tombak parlemen Indonesia dalam memerangi korupsi.

“Saya atas nama DPR RI juga ingin menyampaikan apresiasi atas keberadaan dan kerja luar biasa dari KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi di Indonesia. Lembaga-lembaga ini dibangun dengan harapan bahwa lembaga anti-korupsi ini dapat secara efektif dan garang memerangi korupsi endemik di Indonesia.” jelasnya.  

Menurut Akom, korupsi sudah jadi musuh bersama di Indonesia. Perlawanan terhadap kejahatan korupsi merupakan bagian dari kampanye pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang akuntabel. Di bawah komando tiga lembaga hukum tersebut serta didukung parlemen dan GOPAC Indonesia Chapter, pemberantasan korupsi diharapkan bisa suskes. 

“Saya percaya, meskipun GOPAC Indonesia Chapter tidak memiliki kewenangan hukum dalam melawan korupsi, namun Chapter tersebut memiliki nilai-nilai dan semangat yang sama dengan para penggiat anti-korupsi untuk mengakhiri korupsi endemik di Indonesia,” jelasnya.

Seperti diketahui, pada pertemuan konferensi GOPAC di Yogyakarta, telah diluncurkan program penulisan a handbook for Parliamentarians on the Parliamentary Oversight of Development Funds and Monitoring of Progress towards the SDGs.

“Sebagai kelanjutan dari konferensi tersebut, hari ini kita akan berdiskusi tentang peluang-peluang dan menyusun kerja nyata untuk memastikan efektivitas pembangunan sumber daya dan pelaksanaan TPB,” pungkasnya. (rls)