MEDAN - Sepanjang Januari-Juli 2016, sebanyak 15.128 warga di Kota Medan mengalami diare. Hal ini berdasarkan laporan yang diterima Dinas Kesehatan Kota Medan dari fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, maupun rumah sakit pemerintah dan swasta. Di bulan Januari, penderita diare di kota ini sebanyak 2.140 kasus, Februari sebanyak 2.436 kasus, Maret sebanyak 2.189 kasus, April sebanyak 2.135 kasus, Mei sebanyak 1.906 kasus, Juni sebanyak 2.155, dan Juli sebanyak 2.167 kasus.

Sekretaris Dinkes Medan, Irma Suryani mengatakan, diare menjadi salah satu dari 10 penyakit terbesar di Kota Medan. Penyebab utamanya karena konsumsi makanan yang tidak higienis dan lingkungan yang kurang bersih.

“Karena itu perlu dilakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Dalam kehidupan sehar-hari harus melakukan cuci tangan sebelum makan agar tidak masuk kotoran dan virus. Makanya penderitanya kebanyakan masih anak-anak,” ujar Irma, Selasa (30/8/2016).

Sebagai instansi kesehatan, dalam hal ini mereka lebih aktif menyosialisasikan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. Makanya, masyarakat diminta untuk melaksanakan apa yang telah disosialisasikan. “Fungsi kita itu yakni promotif, kuratif dan preventif. Kalau masyarakat sudah sakit, maka kita juga akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di puskesmas,” jelasnya.

Untuk itu, Irma mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kesehatannya dengan baik. Sebab, mencegah lebih baik daripada mengobati.