MEDAN - Aksi bom bunuh diri yang hampir terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph di Jalan Dr Mansyur, Medan, dinilai Pengamat Publik Sumatera Utara, Shohibul Anshor Siregar, merupakan peristiwa yang diciptakan untuk tertangkap. "Saya menilai kejadian itu sangat aneh. Orangnya sangat tidak profesional dan terlihat seolah diciptakan untuk tertangkap. Karena itu, lebih penting untuk menelusuri siapa di belakangnya," katanya saat dihubungi GoSumut, Minggu (28/8/2016).

Lebih lanjut Shohibul Anshor menjelaskan, inti peristiwa tersebut sengaja diciptakan oleh dalang untuk isu perpecahan antar umat beragama.

"Itu yang membuat dugaan saya semakin kuat untuk mengatakan bahwa pembom itu memang diciptakan untuk tertangkap. Memang sebodoh itulah skenario yang saya pahami dari kejadian ini," jelasnya.

Oleh karena itu, Shohibul menghimbau pihak berwajib untuk menyelidiki dalang dari teror bom tersebut agar publik tidak asal menduga-duga tentang apa sebenarnya yang terjadi.  "Cari dalangnya! Itu yang terpenting agar interpretasi publik tidak melebar kemana-mana," tegasnya.