MEDAN - Pada kolonial Belanda, Kota Medan dirancang menjadi kota yang berbasis garden atau kota ramah lingkungan. Hal tersebut dibuktikan dengan indahnya tata ruang Kota Medan waktu itu. Namun setelah 71 tahun Indonesia Merdeka, Kota Medan berubah, tidak lagi menjadi kota ramah lingkungan. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah tata ruang yang sangat buruk. Aktivis lingkungan yang juga Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Dana Tarigan mengatakan, penyebab utama perubahan ini adalah hilangnya kontrol gerakan rakyat terhadap kebijakan pemerintah.

"Hal ini juga berbanding terbalik dengan kondisi gerakan rakyat yang dahulu menjadi system pengontrol terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat malah mengalami kemunduran," "katanya kepada GoSumut melalui pesan elektronik, Sabtu (27/8/2016).

Lebih lanjut Dana sangat menyayangkan fenomena tersebut, sebab gerakan koalisi masyarakat sipil sudah tidak mampu melawan kebijakan pemerintah yang resistan terhadap kota ramah lingkungan.   

"Jika dahulu people power menjadi senjata terhadap ketidak adilan, belakngan ini gerakan tersebut lesu dan nyaris hilang. Gerakan Koalisi masyarakat sipil kini tenggelam oleh pemberitaan tentang pencitraan pemerintah," pungkasnya.