JAKARTA - Bagi pengguna media sosial khususnya Whatsapp dalam minggu terakhir dihebohkan dengan cerita humor Mukidi. Mukidi juga mendadak jadi seleb yang kisah humornya dikutip di mana-mana. Entah siapa yang membuat ceritanya, yang kadang ditulis dalam bahasa Indonesia, kadang Jawa. Tokoh Mukidi juga tidak begitu jelas, kadang dia orang Jakarta, kadang orang Jawa, kadang Madura. Dia kadang digambarkan masih duduk di bangku sekolah dasar, kadang sudah dewasa, kadang sudah kakek-kakek.

Cerita lengkapnya ternyata juga ada di Blog Ceritamukidi (ceritamukidi.wordpress.com)

Dalam blog tersebut ditulis begini: "Mukidi berasal dari Cilacap. tipikal orang yang biasa saja, tidak terlalu alim, mudah akrab dengan siapa saja. Punya karir tapi kadang-kadang bisa menjadi apa saja. Istrinya Markonah, juga punya karir tapi tidak terlalu istimewa. Anak mereka 2 orang, Mukirin yang sudah remaja dan Mukiran yang masih duduk di bangku SD. Sahabatnya adalah Wakijan."

Namun sebagian masyarakat Kota Malang Jawa Timur juga mengklaim, kalau Mukidi dari daerahnya.

Siapa pun yang menulisnya patut mendapat ucapan terima kasih karena telah membuat Indonesia tertawa dengan cerita-cerita segarnya yang terus beredar di jejaring media sosial.

Inilah beberapa kisah Mukidi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber. Selamat membaca.

MUKIDI DAN GAJAH.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Bel sekolah berbunyi dan para siswa pun langsung berlarian memasuki kelasnya masing-masing. Termasuk Mukidi. Mukidi memang sangat dikenal oleh para guru di sekolah itu. Anaknya sih nggak bandel-bandel amat. Namun dia sangat populer sebagai anak yang nyebelin banget.

Siang itu Mukidi duduk di paling depan. Karena salah satu bangku teman yang ada di depan tidak masuk. Maka dari itu Mukidi berniat duduk di paling depan. Kebetulan pelajaran hari itu adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Ini adalah mata pelajaran yang paling disukai oleh Mukidi. Nah pada kesempatan itu, Guru Mukidi berkeinginan untuk membuat teba-tebakan nama hewan.

Berikut dialognya:

Guru: "Anak-anak, apa nama binatang yang dimulai dengan huruf G ?".

Mukidi berdiri dan menjawab : "Gajah, bu guru !"

Guru: "Bagus, pertanyaan berikutnya. Apa nama binatang yang dimulai dengan huruf 'D' ?"

Semua murid diam, tapi Mukidi kembali berdiri :"Dua gajah, Bu Guru..."

Pastinya....gerrr sak kelas

Guru :"Mukidi, kamu berdiri di pojok sana !

Ayo anak-anak kita lanjutkan. Pertanyaan berikut, binatang apa yang dimulai dengan huruf "M"?  

Semua murid diam.

Tapi lagi-lagi Mukidi menjawab dengan tenang "Mungkin Gajah..."

Guru:"Mukidi, kamu keluar dan berdiri di depan pintu !"  

Mukidi keluar dengan suuedihhh. Guru melanjutkan.

Guru :"Pertanyaan terakhir. Anak-anak, binatang apa yang dimulai dengan huruf "J"?

semua diam.

Tak lama sayup-sayup terdengar suara Mukidi dari luar kelas

Mukidi : "Jangan-jangan Gajah"

Saking kesalnya, Bu Guru menyuruh Mukidi pulang....

Guru : "Sekarang anak-anak, binatang apa yang diawali dengan huruf P ?"

Sekali lagi semua murid terdiam.

Tiba-tiba HP bu Guru berdering.

Guru: "Ya hallo..."

HP : 'Maaf bu, saya Mukidi. Jawabannya: Pasti Gajah"

SETELAH MUKIDI SUKSES DAN PUNYA ANAK CUCU.

Suatu malam, mbah Mukidi yang sudah berusia 85 thn telpon ke dokter pribadinya.

"Dokter, ada yang aneh dengan toilet saya. Setiap malam waktu saya mau kencing, lampunya langsung nyala sendiri begitu saya buka pintunya."

Sang dokter menjawab, "Mbah, embah istirahat saja deh, nanti saya perbaiki." Kata si dokter, mencoba menenangkan mbah Mukidi.

Karena merasa ada yang aneh, kemudian si dokter menelpon keluarga si Embah, dan yang ngangkat putri bungsunya, Sheilla namanya.

"Halloo dik Sheilla, tadi mbahmu memberitahu bahwa lampu toiletnya langsung menyala saat pintunya dibuka, apa memang kamar mandi di pasang lampu otomatis ?"

Mendengar hal ini, Sheilla langsung berteriak,

"Mamah... Kakak ... mbok Ijah ... Papah kencing di kulkas lagi tuhhh..."

Dokter: "Waduhhhh..."

TERNYATA MUKIDI TERLALU SAYANG SAMA ISTRINYA.

Suatu hari istri Mukidi akan melahirkan anak pertama mereka.

Mukidi pun buru-buru ke rumah sakit dan disuruh masuk untuk menyaksikan proses persalinan

Setelah persalinan selesai Mukidiipun mengecup kening istrinya sambil berkata:

Mukidi: Alhamdulillah... anak kita perempuan, makasih yaa, sayaank...

Istri: Iyaa, kang

Mukidi: Sakit yaa, sayank...?

Istri: Iyaa kang...sakiit banget!

Mukidi: Yaaank... aku sayaaang banget sama kamu... aku ga tega

Istri: Iyaa kang...!

Mukidi: Nanti kalau untuk anak kedua titip sama yang lain aja yaaa... jangan dari kamu lagi, aku ga tega, yaank.

Istri: ...??????????...

MUKIDI LAGI MUKIDI LAGI

Ternyata Markonah, istri Mukidi, masih perawan. Dia pergi ke dokter kandungan utk periksa.

Waktu dokter mau periksa bagian dalam, terjadi percakapan:

Markonah: “Hati-hati periksanya ya Dok, saya masih perawan lho…”

Dokter: “Lho… katanya ibu sudah kawin-cerai 3x, mana bisa masih perawan…?? ”

Markonah: “Gini lho Dok, eks suami saya yang pertama ternyata impoten…...!!”

Dokter: “Oh begitu… tapi suami ibu yang kedua tidak impoten kan....?”

Markonah: “Betul Dok, cuma dia Gay, jadi saya tidak pernah di-apa2in sama dia…”

Dokter: “Lalu suami ibu yang ketiga si Mukidi tidak impoten dan bukan gay kan....?”

Markonah: “Betul Dok, tapi ternyata dia itu orang partai…”

Dokter: “Lalu apa hubungannya dengan keperawanan ibu…??”

Markonah: “Dia? cuma janji-janji saja Dok, tidak pernah ada realisasinya..... Jadi cuma dicontreng aja, gak dicoblos......!!!

MUKIDI NONTON BIOSKOP.

Jam 8 pagi di kantor bioskop.

Kriiiiing! telpon di meja kantor bioskop XXl berbunyi.

Mukidi : "Halloow mas.... sy mau nanya, bioskop buka jam brp.... ?"

Penjaga : "Jam  satu mas.

Mukidi : "Bisa buka jam sembilan tidak mas?"

Penjaga : "Gak bisa. Biasa jam satu bukanya."

Jam 11, telepon bunyi lagi.

Mukidi : "Hallow..... Jam brp bukanya bioskop?"

Penjaga : "Kamu yg telpon td ya mas? Kan sdh dikasih tau.. bukanya jam 1"

Mukidi : "Jam 12 tdk bisa, mas?"

Penjaga : "Tdk bisa! Emang bioskopnya mbahmu apa!"

Mukidi : "Nawar sedikit saja mas. Gak apa2 sdh, setengah satu saja ya?"

Penjaga : [dongkol] "Sebenarnya km mau nonton film apa tho, kok telepon terus-terusan?"

Mukidi : [sambil menangis] "Saya ini sebenarnya di dalam bioskop mas. Tadi malam pas nonton pilem ketiduran. Tolong, mas, bukakan pintunya. Saya pingin pulang."

MUKIDI MERDEKA.

Jaya adalah tetangga Mukidi, tapi mereka tak pernah rukun. Mukidi merasa Jaya adalah saingannya.

Jika Jaya beli sepeda baru, Mukidi tidak mau kalah. Mukidi ya beli sepeda baru juga.

Ketika menjelang Lebaran, rumah Jaya dicat merah. Besoknya, Mukidi mengecat dengan warna merah juga.

Karena kini 17 Agustusan, Jaya memasang spanduk di depan rumah bertulisan "INDONESIA TETAP JAYA".

Hati Mukidi panas dan memasang spanduk juga dangan tulisan "INDONESIA TETAP MUKIDI"

MUKIDI PROFIL ANAK MUDA MASA DEPAN.

Hari pertama waktu Mukidi dites baru masuk SD kelas 1 dia sudah protes sama Ibu Guru: “Bu, Saya seharusnya duduk di kelas 3.”

Bu Gurunya heran, “Kenapa kamu yakin begitu?”

Mukidi menjawab dengan mantap: ”Soalnya saya lebih pintar dari kakak saya yang sekarang kelas 3.”

Akhirnya Bu Guru membawa Mukidi ke ruang Kepala Sekolah. Setelah diceritakan oleh Bu Guru, Pak KepSek lansung mencoba menguji Mukidi dengan berbagai materi pelajaran murid kelas 3 SD.

Kepsek : "Berapa 16 dikali 26?"

Mukidi : "416."

Kepsek : "Perang Diponegoro berlangsung tahun berapa?"

Mukidi : "1825-1830."

Kepsek : "Siapa penemu lampu bohlam?"

Mukidi : "Thomas Alfa Edison "

Kepsek : "Hewan yang memakan daging dan tumbuhan termasuk golongan apa?"

Mukidi : "Omnivora."

Setelah beberapa pertanyaan, Pak Kepsek bilang ke Ibu Guru: “Kelihatannya Mukidi memang cerdas, saya rasa bisa masuk di kelas 3.”

Tapi Ibu Guru masih belum yakin. "Coba saya tes lagi Pak”, kata Bu Guru.

Ibu Guru : "Benda apakah yg huruf pertamanya K huruf terakhirnya L, yg bila dipakai menjadi tegang, dan setelah dipakai lemas?" (mendengar pertanyaan seperti itu Pak KepSek melongo kaget)

Mukidi : KETAPEL (jawab Mukidi mantab)

Ibu Guru : "OK, sekarang apakah yg huruf pertamanya M huruf terakhir K, di tengah benda itu ada kacangnya?" (Pak KepSek makin melongo sambil melap keringat di jidatnya)

Mukidi : MARTABAK!

Ibu Guru : "OK, berikutnya. Kegiatan apakah yang biasa dilakukan anak remaja di kamar mandi dengan gerakan yang berulang ulang? Huruf pertamanya M huruf terakhir I." (Pak KepSek makin salah tingkah denger pertanyaan Bu Guru)

Mukidi : MENGGOSOK GIGI.

Ibu Guru : "Kegiatan apakah yg biasa dilakukan pria dan wanita yang lagi pacaran di malam hari, huruf pertamanya N huruf terakhir T." (Pak kepSek nyaris pingsan ?? denger pertanyaan terakhir)

AYAM GORENG.

Dalam keadaan lapar, Mukidi masuk ke sebuah rumah makan. Ia memesan ayam goreng. Tak lama kemudian sebuah ayam goreng utuh tersaji. Baru saja Mukidi hendak memegangnmya, seorang pelayan datang tergopoh-gopoh.

"Maaf mas, kami salah menyajikan. Ayam goreng ini pesanan bapak pelanggan yang disana", kata pelayan sambil menunjuk seorang pria berbadan kekar dan berwajah preman.

Akan tetapi karena sudah terlanjur lapar, Mukidi ngotot bahwa ayam goreng itu adalah haknya.

Pria bertampang preman itu segera menghampiri meja Mukidi dan menggertaknya.

"AWAS kalau kamu berani menyentuh ayam itu...!!! Apapun yang kamu lakukan kepada ayam goreng itu, akan aku lakukan kepadamu. Kamu potong kaki ayam itu, aku potong kakimu. Kamu putus lehernya, aku putus lehermu..!!!"

Mendengar ancaman seperti itu, Mukidi hanya tersenyum sinis sambil berkata, "Silahkan! siapa takut?"

Lalu Mukidi segera mengangkat ayam goreng itu dan menjilat pantatnya.

Begitulah beberapa diantara cerita Mukidi yang sedang heboh di Jagad dunia maya, semoga anda terhibur. (***)