MEDAN - Sepeda motor milik Fajar Siddik, salah satu jurnalis media online di Medan hampir dirampas sekelompok orang yang mengaku penagih hutang (debt collector). Kejadian itu berlangsung saat Fajar hendak menjalankan tugas peliputan ke kawasan kampus UMSU, Jalan Muchtar Basri, Kecamatan Medan Timur. Fajar diberhentikan oleh empat orang yang mengendarai dua sepeda motor besar.

"Waktu diberhentikan mereka bilang ada laporan masuk ke Polsek Sunggal, kemudian mereka langsung cek nomor rangka sepeda motor. Katanya sepeda motor yang saya beli secara sah dan legal ini dilaporkan hilang ," kata fajar saat menceritakan kronologis kejadian kepada GoSumut, Jumat (26/08/2016) di warkop Jurnalis.

Setelah memeriksa nomor rangka , kemudian salah satu dari kawanan tersebut memberikan alasan lain yaitu sepeda motor Fajar memiliki catatan hutang.  

"Habis itu aku diajak ke kantor mereka dan salah satunya bilang ada catatan hutang atas sepeda motorku. Disitu aku sudah curiga karena mereka kasih alasan yang beda-beda," katanya.

Setelah itu, mereka menanyai soal pekerjaan Fajar. Fajar pun menjawab kalau dia seorang jurnalis. Mendengar jawaban itu, kawanan yang diduga ingin perampas sepeda motor dengan modus debt collector ini sedikit terkejut.

"Aku tetap tenang. Pas ku bilang aku jurnalis, salah seorang diantara mereka terlihat menelpon," katanya.

Selesai menelepon, kawanan itu mengatakan bahwa laporan hilang dan catatan hutang tersebut telah selesai dan mereka langsung pergi. "Langsung pergi mereka, yang nelpon tadi bilang masalah sepeda motorku udah selesai," katanya.

Fajar menduga mereka adalah sekawanan perampas sepeda motor. Dia pun menghimbau kepada masyarakat agar tidak tertipu dengan modus seperti ini. "Kalau seperti itu yang penting tetap tenang. Minta identitas dan surat tugas mereka. Jangan asal kasih sepeda motor aja," pungkasnya.