MEDAN - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprakirakan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berpotensi terjadinya hujan disertai guntur dan angin kencang. Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi mengatakan, hal ini disebabkan masih bertahannya tekanan rendah di wilayah Samudera Hindia dan adanya belokan angin di wilayah Sumbagut. Sehingga kondisi seperti ini dapat memicu pertumbuhan awan di daerah tersebut.

“Cuaca umumnya berpeluang hujan pada sore atau malam hari dengan intensitas ringan hingga sedang untuk wilayah Sumatera Utara disertai guntur dan angin kencang,” ujarnya, Jumat (26/8/2016).

Angin kencang ini, sebut Sunardi, terjadi di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Simalungun dengan kecepatan 10-20 knot. “Pada saat terjadinya angin kencang, bisa mencapai 20 knot,” jelasnya.

Sunardi menguraikan, sifat angin kencang ini bisa bertahan hingga setengah hari di wilayah yang sudah disebutkannya tadi. “Kalau puting beliung, itu hanya sebentar. Tapi kalau angin kencang ini, bisa setengah hari,” ungkapnya.

Untuk wilayah perairan, BMKG juga memprakirakan gelombang akan terjadi di wilayah perairan Nias-Sibolga dengan ketinggian 1,5 – 3 meter. “Kalau di lapangan, bisa saja ketinggian gelombang di atas tiga meter. Makanya kita imbau agar nelayan berperahu kecil agar berhati-hati,” pintanya.

Di masa transisi musim kemarau ke musim hujan, dirinya berharap agar masyarakat mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang dan petir. “Puncak hujan diprediksi terjadi di akhir September hingga Oktober,” imbuhnya kembali.