MEDAN - Hingga kini, penyakit asma tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya. Namun 40 persennya, penderita asma ini terjadi dikarenakan adanya riwayat keturunan. Dokter spesialis paru, dr Syamsul Bihar mengatakan, bagi penderita asma disarankan untuk menjauhi faktor-faktor pencetusnya. “(Seperti adanya) riwayat alergi, udara dingin, latihan berat yang diporsir, serta polusi udara baik in door maupun out door,” ujar Syamsul, Jumat
(26/8).

Selain tidak diketahui penyebab pastinya, penderita asma ini jugatidak bisa disembuhkan secara total. "Penderita asma ini tidak bisa untuk sembuh secara total. Hanya saja penyakit ini bisa terkontrol," jelasnya.

Caranya, ungkap Syamsul kembali, pengobatan rutin harus terus dilakukan meski tidak ada keluhan. “Bisa melakukan olahraga ringan seperti berenang dan jalan santai. Selain itu bisa menggunakan inhaler yang dipakai secara rutin," jelasnya.

Ada dua kondisi yang dialami oleh penderita ini, seperti kondisi stabil dan ketika terjadinya serangan (sesak tiba-tiba). Dalam kondisi serangan seperti ini, penyakit asma itu dapat mengancam jiwa hingga menyebabkan kematian.

"Hal ini terjadi ketika ada dahak atau batuk, dan dada menyempit, sehingga menurunkan kesadaran dan kadar oksigen. Namun ini ada yang ringan, berat, dan asma yang mengancam jiwa," terangnya.

Tak hanya faktor keturunan saja, radang kronis saluran nafas juga bisa mengakibatkan terjadinya asam. "Jadi bisa saja saat kecil tidak ada riwayat asma sama sekali, akan tetapi ketika sudah dewasa menderita asma," pungkasnya.