MEDAN - Kadis Parawisata Sumatera Utara (Sumut), Elisa Marbun ikut angkat bicara terkait terkait polemik pakaian yang digunakan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT)  2016 kemarin. Elisa menjelaskan, jika pakaian yang digunakan Presiden Jokowi merupakan pakaian untuk kepentingan acara karnaval.

"Tali-tali yang dikenakan oleh Bapak Presiden Jokowi, ini murni untuk perayaan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, bukan untuk acara adat Batak Toba," kata Elisa, Kamis (25/8/2016).

Elisa menambahkan, sebelum pakaian itu dikenakan Presiden Jokowi, pihaknya pun telah melakukan konsultasi kepada tiga penenun dari Tanah Batak Toba. ‎Penenun itu berasal dari Silindung, Toba dan Samosir.

"Para penenun ini sudah paham terhadap penggunaan Tali-tali tersebut kepada sejumlah pejabat selama ini. Untaian benang putih atau rambut ‎dibiarkan menjuntai panjang dan banyak untuk melambangkan banyaknya rakyat Indonesia, khusus masyarakat Batak yang dipimpin oleh baapak Presiden Jokowi. Dan benang putih itu sengaja tidak dipilin karena ulos tersebut hasil tenunan," tambah Elisa Marbun lagi.

Kadis Parawisata Sumut itupun berharap, agar tokoh ‎adat Batak dan juga pihak-pihak lain dapat memahami dan berhenti mempermasalahkannya, serta mengajak serta seluruh tokoh adat Batak ikut mendukung program pemerintah untuk memajukan pariwisata di Sumatera Utara.

Penyelenggaraan KKPDT 2016 ini merupakan upaya yang dilakukan Presiden Jokowi untuk memajukan Tanah Batak, dimana acara tersebut merupakan yang pertama kali setelah 71 tahun Indonesia merdeka. Presiden Jokowi berharap agar karnaval tersebut menjadi agenda tahunan.