MEDAN - Wali Kota Medan Dzulmi Eldin juga diduga memiliki kepentingan dalam kasus sengketa tanah seluas kurang lebih 260 Ha di Sari Rejo. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Masyarakat (Formas) Sari Rejo, Pahala Napitupulu kepada GoSumut. Medan, Kamis (25/8/2016). "Ini juga Pak Eldin konsep berpikirnya kabur, dia gak paham. Ini ada kepentingan Pak Eldin di dalamnya," katanya.

Pahala menjelaskan, Dzulmi pernah menggelar pertemuan antara tokoh masyarakat, Pemko Medan, dan pihak TNI AU Lanud Soewondo. Namun pada saat itu, tokoh masyarakat yang dihadirkan bukan merupakan bagian dari warga Sari Rejo yang sedang berjuang untuk tanah sengketa tersebut.

"Menurut saya Pak Arifien (Danlanud Soewondo) terjebak dalam skenario Walikota. Pak Arifien bilang 'stake holder sudah ketemu tokoh masyarakat, tapi kenapa masih ribut'. Saat itu Arifien ketemu Walikota, kemudian Walikota mempertemukan Arifien bukan dengan kami, entah siapa itu, tidak ada Pahala di situ," jelasnya.

Untuk itu Pahala menegaskan, jika Wali Kota Medan terus 'bermain' dalam kasus sengketa lahan tersebut, warga Sari Rejo akan mengepung kantor dan rumahnya.

"Kenapa dia pertemukan Pak Arifien dengan tokoh masyarakat yang entah siapa, padahal sudah jelas ada Formas di sini. Lihat aja kalau warga Sari Rejo marah, rumahnya pun bakal kami kepung, bukan cuma kantornya," tandasnya.