MEDAN - Tim penilaian tahap II dan III dari Kementerian Perhubungan RI yang dipimpin Marwoto Heru Santoso mengungkapkan, meski Pemko Medan sangat mendukung sarana dan prasarana perhubungan di Kota Binjai, namun masih diperlukan beberapa hal untuk perbaikan.




Heru mengatakan, saat ini berbagai syarat penilaian tahap I sudah dinyatakan lulus, kini penilaian tahap II dan tahap III. "Seluruh laporan tim yang menilai akan diputuskan di Jakarta," terangnya di aula Pemko Binjai, Kamis ( 25/8/2016).
 
Sementara itu, Wakil Wali Kota Binjai Timbas Tarigan mengakui jika keberhasilan dan kelangsungan pembangunan daerah, terutama wilayah perkotaan ditentukan tatakelola pembangunan dibidang perhubungan atau  lalu lintas angkutan jalan, terlebih Binjai sudah meraih Piala WTN sejak 2012 sampai 2015 untuk kategori kota sedang.
 
"Adanya penilaian WTN  dibidang ketertiban lalu lintas menjadi motivasi terciptanya pengelolaan transportasi publik yang memadai, tertib dan lancar, serta beretika dan berbudaya serta memberi kenyamanan kepada masyarakat," ungkap Timbas.. 
 
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini Pemko Binjai menjadikan sarana dan prasarana transportasi sebagai prioritas pembangunan, terlebih Binjai termasuk salah satu kawasan pengembangan Mebidangro, dan diarahkan sebagai salah satu pusat pengembangan kawasan kota satelit.

Selain itu, dengan fungsi kota industri, jasa dan perdagangan,pemukiman dan pendidikan, sehingga aktivitas perekonomian cukup tinggi yang diikuti laju mobilitas angkatan barang dan orang. Untuk itu diperlukan infrastruktur transportasi lebih baik.
 
Timbas Tarigan mengemukakan, menciptakan tertib lalu lintas, Pemko Binjai merencanakan menjadikan Dinas Perhubungan sebagai tempat praktek kerja lapangan ( PKL) bagi sekolah tinggi transportasi darat Bekasi ( STTD Bekasi) Kementerian Perhubungan.

Membangun fasilitas halte guna pengoperasian angkutan umum massa berbasis jalan ( BRT) dan fasilitas CCTV di berbagai persimpangan guna memantau rawan macat  dan kecelakaan lalu lintas.