SINGKIL - Faktor cuaca buruk yang berdampak terhadap kelangkaan ikan segar di Kabupaten Aceh Singkil, menjadikan lokan sebagai primadona menu andalan keluarga saat ini.

Lokan, merupakan sejenis kerang, hasil sungai Singkil. Lokan berkembang pesat di dasar sungai Singkil. Dan, paling banyak di dasar kawasan muara sungai yang merupakan tempat pertemuan air laut dan air tawar.

"Gak ada ikan, ada pun maning harganya Rp16 ribu, jadi lebih baik beli lokan aja, lebih murah dan lebih lezat," kata Misbah warga Trandas Siti Ambia, kepada GoAceh, Minggu (21/8/2016).

Selain menjadi favorit di daerah sendiri, lokan Singkil juga sudah dikenal di beberapa daerah tetangga, dan sudah banyak memenuhi pasar di beberapa daerah. Seperti, Subulussalam, Aceh Selatan, Sinabang, Gunung Sitoli dan Sibolga.

"Mereka sangat suka juga lokan dari Singkil padahal di Aceh Selatan juga ada, tapi gak tau juga apa kelebihannya," tutur salah satu penyelam lokan, Kuyung (43) penduduk Gampong Siti Ambia Singkil.

Kata Misbah, sering juga ada pesanan lokan dari sanak keluarganya di Aceh Selatan. Mereka pesan banyak sampai 5.000 buah lokan untuk kebutuhan pesta di sana. "Sering juga sih pesanan ratusan buah, untuk kenduri atau lauk pauk makanan sehari-hari," terangnya.

Harga jual lokan ini pun tergolong tidak sebanding dengan jerih payah untuk mendapatkan. Sampai-sampai harus mengorbankan nyawa. Sebab lokan dijual per buahnya dengan harga bervariasi, ada Rp100 untuk ukuran kecil, dan Rp200 yang berukuran besar.

Para penyelam lokan pun sempat menurun dan sudah banyak beralih profesi lain, pascatewasnya Yusril (42) yang diterkam buaya dau tahun silam atau persisnya 29 Maret 2014.

Tewasnya penyelam lokan ini tanpa menyisakan jasad bagi keluarga yang ditinggalkan kecuali hanya segumpal paru dan hatinya yang dapat disemayamkan, serta dua orang penyelam lainnya yang hilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang.

Kendati pun masih ada juga penyelam lokan yang nekad turun menyelami dasar sungai di kawasan tangkahan sungai Singkil itu.

Kerang lokan ini memang tetap menjadi makanan favorit. Termasuk saat pesta pernikahan, sunatan atau pun syukuran masyarakat Aceh Singkil tetap menyajikan menu gulai lokan atau sajian sambal lokan ini.