JAKARTA - Amirul Haj, atau pimpinan tertinggi penyelenggara ibadah haji tahun ini adalah Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Hal ini sesuai surat keputusan Lukman Hakim Saifuddin sendiri sebagai menteri agama, yaitu keputusan menteri agama No 418 tahun 2016 tentang pembentukan Amirul Haj, Naib, Sekretaris, Anggota, dan Sekretariat pada operasional penyelenggaraan ibadah Haji tahun 1437 H / 2016 M.

Sebagai Amirul Haj, yang mengurusin Haji, ternyata tidak mau gratis, atau sebagai Amirul Haj, dianggap bukan bagian tugas atau tanggungjawab sebagai Menteri Agama. Sehingga, Lukman Hakim Saifuddin mendapat penghasilan tambahan atau uang harian sebesar Rp4 juta perhari.

Hal ini diungkapkan Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Ucok Sky Khadafi saat dikonfirmasi GoRiau.com, (GoNews Group) melalui Whatsapp, Minggu, (21/08/201) di Jakarta.

"Yang pasti rakyat geleng-geleng kepala. Ternyata enak, dan nikmat sekali jadi menteri agama, sudah dikasih naik haji gratis, dan dapat pula uang harian," ujarnya.

Masih kata dia, menurut seorang anggota dewan yg mengawasi haji, waktu dan tugas Amirul Haj saat musim haji kemungkinan sampai 18 hari. "Jadi, kalau diasumsi uang yang bisa masuk ke kantong Amirul Haj, Lukman Hakim Saifuddin adalah sebesar Rp72 juta untuk musim haji tahun 2016. Dimana 18 hari dikali dengan Rp4 juta perhari. Ini hanya untuk seorang Amirul Haj saja lho," tukasnya.

Dan menurutnya, kalau untuk rombongan Amirul Haj yang berjumlah 12 orang, untuk uang harian saja, akan menghabiskan atau menghambur hambur uang negara sebesar Rp477 juta selama 18 hari. "Inikan sudah melampau batas, merka pada naik haji gratis, tetapi masih tetap dapat uang harian lagi. Ini sungguh terlalu, dan uang pajak rakyat habis untuk hal yang tidak berguna," kesalnya.

"Kemudian, dari gambaran diatas, kami dari CBA (Center For Budget Analysis) untuk segera membekukan uang harian sebesar Rp4 juta perhari buat menteri agama, atau uang APBN total sebesar Rp447 juta untuk 12 rombongan Amirul Haj. Kalau uang harian ini tetap diberikan, ini berarti menteri agama yang tidak punya malu sama sekali. Lihat tuh, Jamahan haji harus bayar antara Rp31.1 juta sampai Rp38.9 juta demi menuai ibadah haji," tegasnya.

Menurutnya amirul haj yang harus mendapat uang harian, ini betul betul logika yang tidak masuk akal sehat, manusia waras.

"Selama ini Menteri agama Lukman Hakim Saifuddin juga kinerjanya adem ayem, tidak ada terobosan dalam kinerja, dan ingin cari selamat. Tapi, kalau bikin uang harian sebagai amirul haj, pintarnya bukan main, dengan cara membuat keputusan menteri agama sendiri, dengan menetapkan bahwa untuk uang harian sebesar Rp4 juta perhari, masya Allah, malu dong," tandasnya.

Terakhir pihaknya juga minta kepada DPR untuk segera menekan menteri agama, agar uang harian untuk Lukman Hakim Saifuddin sendiri dihapus, dan meminta agar mencabut sendiri surat keputusan Menteri Agama RI No 418 tahun 2016.

Hingga berita ini diposting, belum ada komentar dari pihak Kementerian Agama soal temuan tersebut. Ketika GoNews.co mencoba menghubungi salah satu humasnya belum ada jawaban.(***)