JAKARTA - Ratusan driver atau pengemudi ojek online (Go-Jek) yang dipimpin Budi dan Iyan, melakukan aksi penolakan atas kebijakan PT Gojek Indonesia yang menurunkan tarif dari Rp2.500/km menjadi Rp2.000/km.

Aksi yang dimulai pada pukul 13.00 Wib di halaman Balaikota Bandung Jalan Wastukencana dihadiri ratusan driver dari seluruh wilayah Kota Bandung.

Pengunjuk rasa yang dilakukan para driver tersebut merupakan aksi lanjutan dari HDBR karena tidak adanya realisasi dari pihak Management Pusat PT GI ( Go-Jeg Indonesia) yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2016 yang lalu.

Para Pengunjuk rasa yang diterima Kabid Transportasi dan Terminal Dinas Perhubungan Kota Bandung, Yosef, menuntut,harga tarif Driver untuk dinaikan kembali oleh Management Go-Jek.

"Ongkos dan tarif Driver yang tidak sesuai jelas-jelas mengakibatkan kerugian Driver. Order yang banyak tidak sesuai dengan tarif yang harus dibayar konsumen. Suspend 2020 dan 2021 yang tidak dijelaskan dan tidak ada klarifikasi dari pihak Managemen membuat kami bingung," ujar Budi, Koordinator aksi kepada GoNews.co, Jumat (19/08/2016) malam melalui pesan Whatsapp.

Pihaknya juga menuntut agar manajemen Go-jek di Bandung harus bisa membuat keputusan yang jelas bagi anggota yang telah di suspend. Perhitungan Rating yang bijak dan masalah perfom yang tidak sesuai, maka bonus akan dikurangi oleh pihak Managemen.

"Settingan jarak order driver tidak sesuai dengan nilai ekonomis dilapangan. Pihak pengurus harus memfasilitasi segala permasalahan tentang driver," pungkasnya. (***)