MEDAN-Kedatangan Komisioner Komnas HAM untuk menindaklanjuti ada tidaknya tindakan oknum TNI yang melanggar Hak Azasi Manusia (HAM) terhadap masyarakat Sari Rejo Medan menjelang HUT RI yang ke-71 (Senin, 15 Agustus 2016) lalu patut diapresiasi. Kehadiran lembaga negara tersebut diharapkan memberi angin segar bagi penuntasan persoalan kekerasan alat negara terhadap masyarakat.

Demikian disampaikan Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan saat dihubungi lewat selularnya, Jumat (19/8/2016).

Kehadiran Komnas HAM, kata Sutrisno tentu berkaitan dengan tugas utamanya, yaitu kemanusiaan, oleh karena itu, hal pertama dan utama yang dilakukan oleh Komnas HAM adalah bertemu dengan para korban, masyarakat yang mengalami kekerasan, para wartawan yang dianiaya. Sebab disanalah tugas pentingnya komnas HAM.

“Berdasarkan informasi dari masyarakat, dan juga melalui pertemuan dengan masyarakat yang saya hadiri Kamis (18/8/2016) malam, Komnas HAM justru memulai kegiatan bertemu dengan Panglima Kodam I/ BB dan pejabat lain yang secara nyata tidak mampu berbuat apa-apa sampai akhirnya terjadi penyerangan terhadap warga masyarakat Sari Rejo,” paparnya.

Dari pertemuan dengan masyarakat, lanjut Pangaribuan utamanya adalah membahas permasalahan tanah, sejarah tanah, proses hukum tanah yang semestinya bukan tujuan utama kehadiran Komnas HAM. Bahkan agenda penyelidikan terhadap kekerasan oknum aparat, baru akan dilakukan hari ini, Jumat (19/8/2016) terhadap para korban.

“Oleh karena itu, agar independensi Komnas HAM tetap terjaga, dan untuk meyakinkan masyarakat akan kehadiran Komnas HAM sebagai upaya menemukan keadilan kemanusiaan, maka kita berharap agar komnas HAM fokus pada tujuan kehadirannya, yaitu mengungkap kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU maupun oknum kesatuan lain yang melakukan kekerasan atas nama negara terhadap masyarakat Sari Rejo. Independensi Komnas HAM dalam hal ini sangat menentukan,” tandasnya.

Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan, mengunjungi para korban, meninjau lokasi terjadinya kekerasan kepada warga dan para wartawan diyakini jauh lebih bermanfaat bagi tugas Komnas HAM dibandingkan bertemu dengan para pejabat yang tidak mampu berbuat apa- apa.

“Seluruh elemen masyarakat menaruh harapan besar kepada Komnas HAM agar dapat menyelidiki segala bentuk dan wujud kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat yang bertindak atas nama negara kepada masyarakat,” pungkasnya.