MEDAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan dan Forum Umat Islam (FUI), mengecam keras tidakan sweeping yang dilakukan prajurit TNI AU Lanud Soewondo dengan merusak rumah warga, kotak infak, dan masuk ke dalam Masjid Al-Hasanah menarik jamaah serta melakukan pemukulan. “Mereka tidak berprikemanusiaan dan tidak beradab,” ujar Ketua MUI Kota Medan Prof. Muhammad Hatta, Kamis (18/8/2016).
 
Sebagai langkah awal, Hatta berharap pemerintah segera melakukan investigasi serta melakukan tindakan keras terhadap perilaku oknum TNI AU yang tidak terpuji di negeri yang sudah merdeka ini.

“Kami memintah adanya tim independen melakukan investigasi secara adil dan transparan. Sehingga tidak menimbulkan tanda tanya dan salah sangka dikalangan masyarakat banyak,” katanya
 
Sementara itu, Ketua FUI Sumatera Utara Ustad Indra Suheri menyatakan dengan tegas sangat mengecam dan mengutuk atas prilaku prajurit TNI AU yang berlaku semena-mena. TNI AU seharusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, tapi justru menimbulkan teror yang menakutkan bagi masyarakat.

“Pemecahan kotak infak adalah simbol agama, jadi ini merupakan penistaan agama,” sebutnya.
 
Tidak hanya itu, prilaku prajurit TNI AU tersebut telah melanggar HAM. Hal itu didapatkan berdasarkan informasi dari nazir masjid (Soleh) warga yang ditarik oleh oknum TNI AU. “ Mereka baru saja selesai sholat Ashar kemudian ditarik tiba-tiba oleh prajurit TNI AU,” tuturnya.
 
Suheri minta Danlanud Soewondo bertanggungjawab, karena gerakan prajurit TNI AU itu tidak lepas dari garis komando. Sehingga Danlanud harus bertanggungjawab penuh atas gerakan-gerakan yang dilakukan prajurit TNI AU.

"Kalau dalam seminggu kedepan tidak diberikan sanksi-sanksi kepada prajurit yang terlibat, maka kami akan mendesak pencopotan terhadap Danlanud,” katanya.
 
Sebelumnya diketahui tindakan arogansi yang dilakukan oknum prajurit TNI AU Lanud Soewondo terekam dalam kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang ada di Masjid Al-Hasanah Jalan Teratai, Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia. Tidak hanya kepada warga sipil, oknum TNI itu juga merusak kotak infak masjid.
 
Dalam rekaman tersebut, dua oknum prajurit tampak merusak kotak infak masjid. Selain itu seorang oknum TNI memukul kotak infak dengan menggunakan pentungan kayu balok maupun rotan. Kotak infak tersebut terletak di seberang masjid dan di pinggir jalan.
 
Kemudian rekannya ikut menendang kotak infak yang terbuat dari kaca, hingga pecah dan uang hasil infak orang berserakan ke jalan, Beberapa prajurit sempat membantu seorang yang berasal dari dalam masjid mengumpulkan uang dari dalam kotak infak yang pecah tersebut.
 
Tindakan arogan terhadap warga sipil juga tampak saat para prajurit itu berulang kali masuk ke halaman masjid. Tidak berapa lama, seorang laki-laki paruh baya yang merupakan jamaah, tampak ditarik dari dalam halaman masjid. Pria berkopiah putih itu ditarik oleh seorang oknum TNI. Kerah baju bagian belakangnya ditarik layaknya mengangkat seekor kucing.