MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi meminta prajurit TNI agar mengayomi dan melindungi rakyat. Hal ini disampaikannya terkait tindak kekerasan yang dilakukan prajurit TNI AU Lanud Soewondo kepada warga Sari Rejo, Medan Polonia, Medan, Senin (15/8/2016) lalu. "Kepada TNI kita harap manunggal TNI dan rakyat itu terus dipertahankan sehingga tidak ada batasan lagi antara militer dan sipil. Sehingga kita bisa bersama-sama membangun daerah dan negara yang kita cintai ini," kata Erry usai upacara penurunan bendera merah putih pada HUT kemerdekaan Indonesia di Lapangan Merdeka, Medan, Rabu (17/8/2016) sore.

Erry berharap semua pihak dapat menyerahkan masalah hukum yang terjadi pada aparat penegak hukum yang berwenang. Ia pun meminta masyarakat dapat menjaga emosi agar tidak terprovokasi.

"Jangan sampai nanti terprovokasi pada hal-hal yang lain. Dan bila ada pelanggaran hukum terhadap kasus yang kemarin, kita harap ditindaklanjuti aparat penegak hukum berwenang," ujar dia.

Terkait sengketa lahan antara masyarakat Sari Rejo dan Pangkalan Udara Soewondo yang menjadi awal kericuhan antar keduanya, Erry menyerahkan kepada pihak terkait untuk menyelesaikan.

"Karena kewenangan itu ada pada Kementerian Pertanahan serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang, kami akan meminta tanggapan dan solusi dari persoalan tanah yang ada di Sari Rejo itu," pungkasnya.