JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sempat melakukan pertemuan dengan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Muhammad Yusuf pada hari Selasa (16/08/2016) yang lalu.

Dalam pertemuan tersebut Kapolri dan PPATK membahas aliran uang dari almarhum terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman.

Dugaan aliran dana ke pejabat hukum diungkap sendiri oleh Freddy kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, pada 2014 lampau. Kesaksian Freddy itu diungkap Haris ke publik pada akhir bulan lalu beberapa saat sebelum Freddy dieksekusi mati di Nusakambangan.

Saat dikonfirmasi wartawan soal hasil pertemuan itu, Tito menutup informasi rapat-rapat. Mantan Kepala BNPT ini menegaskan informasi dari PPATK bersifat rahasia, bukan konsumsi publik.

"Informasi dari PPATK sangat rahasia. Enggak boleh disampaikan ke publik," kata Tito usai memimpin upacara kenaikan pangkat di Rupatama, Mabes Polri, Kamis (18/8/2016).

Meski begitu, Tito memastikan pihaknya akan menindaklanjuti hasil penelusuran PPATK.

Tito juga tidak menjawab apakah pertemuan mereka terkait informasi bahwa PPATK pernah menemukan transaksi mencurigakan sebesar Rp 3,6 triliun yang masih terkait jaringan narkoba Freddy Budiman.

"Kami komitmen, apapun hasil PPATK akan kami klarifikasi," pungkas Tito. (***)