MEDAN - Jalan Mahkamah Medan rusak parah dan digenangi air, akibat pemasangan pipa limbah yang sejak tahun lalu selesai namun tidak kunjung di aspal kembali.
Seorang warga setempat, Tomi mengatakan, mestinya pemerintah wajib menjamin kenyamanan dan keamanan berkendaraan yang melintas di jalan ini, sebagai imbalan dari ditariknya Pajak Kenderaan Bermotor (PKB) setiap tahun.

"Apakah Pemerintah tidak tahu akibat jalan jalan yang rusak ini dapat menyebabkan kecelakaan dan korban jiwa, serta menambah beban biaya, seperti BBM, suku cadang seperti shock dan ban pelak bisa rusak serta lain sebagainya," tutr dia dengan kesal, Senin (15/8/2016).

Hal yang sama juga diungkapkan seorang warga lainnya, Amin Nasution. Dimana keberadaan proyek pembangunan saluran pipa limbah kemarin yang membuat jalan ini rusak parah. Selepas pengerjaan galian selesai dilakukan orang proyek, penutupan lubang dilakukan serampangan saja. Sudah lebih satu tahun, jalan tersebut dibiarkan rusak.
              
"Setiap hari, dari pagi, siang dan sore, kendaraan yang melintas pelan-pelan melewati jalan yang berlubang. Apalagi, kalau hujan deras, parah kali kondisi jalan ini," ujarnya.
               
Amin menambahkan, sebagai masyarakat yang berada di daerah tersebut sangat resah karena tidak dilakukan pengaspalan kembali.
      
Pentauan GoSumut, tidak meratanya penutupan proyek pemasangan pipa limbah di kawasan tersebut, membuat badan jalan berlubang dan kondisi aspal terkikis. Sehingga air menggenangi badan jalan yang berlobang. Kondisi ini meresahkan warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas.