MEDAN - Sejumlah petugas Kepolisian di pintu masuk utama Asrama Haji Medan (Ahmed) mengaku kelaparan sejak kelompok terbang (kloter) pertama akibat tidak mendapat pelayanan yang baik dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan. Seorang petugas Kepolisian dari Polsek Delitua, Aiptu Marzani mengatakan, jatah makan selalu terlambat sehingga mereka kerap mengeluarkan uang pribadi untuk memenuhi urusan perut.

"Bayangkan, sudah lima hari kami tak jelas makan minumnya. Mulai makan pagi hingga makan siang kami tak tahu nasibnya. Panitia lempar-lemparan saja mengenai ini," keluh Marzani, Sabtu (13/8/2016).

Lebih lanjut dia mengatakan, memang ada pemberitahuan untuk makan siang, namun petugas katering memerintahkan agar mengambilnya di kamar belakang. Sementara mereka tidak mengerti maksud dari kamar belakang.

"Ini beda dari tahun-tahun yang lalu. Saya menjaga di Ahmed sejak tahun 1997. Beda sekali pelayanan logistik dari tahun sebelumnya, ini mungkin tahun terparah," kata Johni.

"Dulu kami makannya istimewa. Dari pagi sampai sore, kami gak pernah kelaparan. Makanan ringan, kopi, teh dan lainnya semua disediakan panitia. Beda kali lah sama sekarang," ungkapnya.

Sementara itu, Humas PPIH Embarkasi Medan, Imam Mukhair mengatakan, tanggungjawab penuh soal logistik petugas kepolisian ada di tangan Kepala Bidang Keamanan, Syahrul Amin.

"Saya tadi menghubungi bendahara, beliau bilang Pak Syahrul Amin yang bisa menjawabnya," tutup Imam.