MEDAN - Permainan Pokemon Go ternyata memiliki banyak dampak negatif kepada seluruh penggunanya, termasuk kerawanan terhadap keamanan negara yang  dikhawatirkan oleh sejumlah instansi pemerintahan. Penyebabnya tersebut dikembangkan dari software development Niantic Lab yang sudah mendunia. Memainkannya pun terlebih harus mengkatifkan GPS (Global Postioning System). “Jadi dikhawatirkan sewaktu para gamers searching monster di lokasi strategis sebuah negara, maka bisa terekam secara tiga dimensi jalur pencarian lokasi kita, padahal belum ada di GoogleMaps atau Maps sejenisnya dan itu sangat berbahaya bagi negara kita khususnya,” ujar pengamat Teknologi Informasi (TI) dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma, Dian Noviandri, Kamis (11/8/2016).

Lebih lanjut Dian menjelaskan, Pokemon Go yang dimainkan dengan menggunakan telepon selular secara real time atau langsung, membuat para pemain berlomba-lomba mencari sosok animasi Pokemon di segala penjuru tempat menggunakan kamera telepon selular, namun latar layar tetap gambar nyata keadaan sekitar.
 
“Menurut wacana yang berkembang, saat bermain secara tidak sadar pengguna yang berburu Pokemon di lokasi vital suatu negara, dapat dimanfaatkan oleh intelijen asing untuk mengumpulkan informasi berupa lokasi melalui gambar atau video yang menjadi latar di dalam permainan,” tuturnya.
 
Kita bersyukur, kata Dian, pemerintah kita, aparat militer, maupun kepolisian melarang para jajarannya untuk tidak bermain game Pokemon Go ini. “Karena lebih banyak negatifnya. Saya menganjurkan untuk tidak bermain game ini, karena kalau sudah kecanduan bisa lupa daratan, lupa tempat dan yang dilarangpun bisa dilanggar,” katanya.