MEDAN - Ketua Gerakan Masyarakat Anti Narkoba (GRANAT) Kota Medan, Sastra, menyebutkan konsumsi narkoba di kota Medan mengalami peningkatan. Dimana konsumi rata-rata perharinya 21 Kg. “Dari data yang kami perloleh, bahwasanya kami  memperkirakan konsumsi sabu di Kota Medan dan sekitarnya lebih kurang satu hari itu 20 Kg. Jadi kalau tertangkap 1 kg berarti untuk konsumsi satu jam saja,” kata Sastra kepada GoSumut, disela-sela acara peringatan hari anti narkoba sedunia di Lapangan Merdeka, Rabu (10/8/2016).

Menurutnya Kota Medan, Sumatera Utara selama ini kerap dijadikan sebagai lokasi transit peredaran narkoba dari Aceh dan Malaysia. Bahkan, dikalim sebagai Kota ke 2 Peredaran Narkoba terbesar di Indonesia setelah Jakarta.

Sastra menyetuji data dari BNN yang dirilis, Senin (8/8/2016) lalu itu, menurutnya lagi Medan ini luar biasa peredarannya dan sudah menjadi daerah yang bisa disebut darurat narkoba.

Untuk itu ia mengharap penanganan peredaran narkoba instasnsi terkait seperti Polisi, BNN dan pemerintah harus serius, namun peran masyarakat juga dari berbagai elemen seperti ulama, kepala adat. "Diharapkan juga turut serta berperan dalam penanganan pemberantasan narkoba di Kota Medan ini," tutupnya.