JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Rosan Perkasa Roeslani bangga atas keberhasilan cabang angkat besi mempertahankan tradisi medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

"Saya bersyukur lifter nasional berhasil melanjutkan tradisi raihan medali di Olimpiade Rio de Janeiro 2016," kata Rosan yang berada di Rio de Janeiro untuk mendampingi para lifter nasional berlaga pada Olimpiade.

Cabang angkat besi telah menyumabangkan dua medali perak bagi kontingen Indonesia. Medali perak pertama disumbangkan lifter nasional Sri Wahyuni Agustiani, Sabtu (6/8) waktu setempat atau Minggu pagi (7/8) Wib.

Lifter putri nasional yang turun di kelas 48 kg itu, meraih medali perak setelah mencetak total angkatan 192kg. Total angkatan Yuni hanya terpaut 8kg dari peraih emas Sopita Tanasan  asal Thailand,  yang membukukan total angkatan 200kg.

Kemudian, lifter andalan Eko Yuli Irawan di kelas 62kg. Dalam pertandingan di Pavilion 2 kompleks olahraga Riocentro, Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (9/8/2016), Eko meraih perak dengan mencatat total angkatan 312 kg (Snatch 142 kg dan Clean & Jerk 170 kg).

Medali emas kelas 62kg diraih si "kuda hitam" lifter Kolombia, Oscar Albeiro Figueroa Mosquera dengan total angkatan total 318kg (Snatch 142kg dan Clean & Jerk 176kg). Sedangkan perunggu diambil lifter Kazakhstan, Farhad Kharki, dengan total angkatan 305kg (Snatch 135kg dan Clean and Jerk 170kg).

“Alhamdulillah, Yuni dan Eko berhasil membawa pulang ke Indonesia medali perak. Ini berkat doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia," kata Rosan yang juga menjanjikan bonus di luar bonus yang diberikan pemerintah. (***)