MEDAN - Terkait kebakaran hutan yang meningkat di wilayah Samosir, Walhi Sumatera Utara (Sumut), meminta Pemerintah Sumut mengambil sikap tegas, terutama bagi pelaku perambahan hutan secara ilegal. Terlebih hutan yang masuk dalam kawasan lindung. Sebab, bila dibiarkan perambahan hutan yang berdekatan dengan sungai akan terjadi bencana. “Kita belum ada investigasi khusus, tapi bentuk fisiknya kan sudah ada, dan sudah diakui gubernur, misalnya di wilayah Tahura kan memang terjadi penebangan hutan. Kalau oknumnya kita belum tahu siapa,” sebut Kusnadi, Selasa (9/8/2016)

Menurut Kusnadi, Walhi masih berupaya mengumpulkan informasi dan bukti yang ditemukan di lapangan. Setelah itu akan diberikan kepada penegak hukum agar ditindaklanjuti.

“Bahwasanya ada kawasan hutan yang rusak, harus ada penyelidikan. Jadi kami hanya sekedar memberikan  informasi saja. Untuk itu, saya mengharapkan agar para pelaku penebangan hutan bisa ditangkap tangan,” katanya.

Lebih lanjut, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah sungai juga harus diberi sosialiasi dan pemahaman tentang tanda-tanda terjadinya banjir. Sehingga bertambahnya korban bisa diminimalisir.

“Harus ada sistem peringatan dini, agar masyarakat juga tahu. Seperti kejadian yang baru-baru ini, itu kan karena mereka tidak mengetahuinya,“ ujarnya.