MEDAN - Pantauan arus lalu lintas pagi ini, Selasa (9/8/2016) di beberapa ruas jalan di Kota Medan ramai lancar, tidak ada kemacetan panjang atau tersendat yang terjadi. Hanya antrian kendaraan terjadi saat menunggu lampu merah berubah menjadi hijau. Seperti di persimpangan Jalan Setia Budi-Ring Road, Jalan Setia Budi-Perumahan Taman Setia Budi Indah, persimpangan Setia Budi-Dr Mansyur, persimpangan Jalan Jamin Ginting dengan Iskandar Muda dan KH Wahid Hasyim.

Antrian kendaraan menunggu lampu merah berubah menjadi lampu hijau juga terlihat di persimpangan Jalan Sudirman–Jalan S Parman.

Selain itu, pelanggaran lalu lintas kerap dilakukan pengguna jalan, terutama saat berada di persimpangan jalan. Seperti batas berhenti di lampu merah seringkali sampai ke batas zebra cross, tanda merah (areal henti sepeda motor) sering dilanggar oleh pengguna roda empat dan berhenti di area henti sepeda motor.

Temuan GoSumut di Jalan Dr Mansyur Medan, tepatnya di depan pintu utama masuk ke kampus Universitas Sumatera Utara (USU), ada penutupan jalur putar balik dengan menggunakan pembatas dari bahan fiber. Namun seringkali digeser dan dipindahkan agar pengguna sepeda motor, becak bermotor dan mobil bisa putar balik dari arah Jamin Ginting dan keluar dari Kampus USU dan langsung menuju Dr Mansyur tanpa merasa bersalah telah memotong jalur yang bukan sesungguhnya.

Menurut warga setempat, seharusnya Pemko Medan yang dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Medan bertindak tegas dengan mengubah pembatas jalan putar balik menjadi pembatas permanen, agar tidak menimbulkan kemacetan saat pengguna jalan menggesernya.

“Kalau sudah sore atau pas ada acara di USU, kawasan ini akan macet karena banyaknya kendaraan roda dua dan empat yang memaksa putar balik dengan menggeser fiber pembatas jalan. Seharusnya pembatas jalan putar balik ini dibuat permanen saja biat tidak bisa dipindah-pindahkan,” kata warga yang sehari-hari membuka usaha di Jalan Dr Mansyur Medan.