MEDAN - Kebakaran hutan di wilayah Samosir yang tidak kunjung padam bisa berpotensi banjir bandang. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara, Kusnadi, saat berbicara kepada GoSumut, Selasa (9/8/2016). Kusnadi menjelaskan, salah satu penyebab terjadinya banjir bandang karena wilayah hutan di Sumatera Utara banyak berubah fungsi. Untuk itu, harus ada monitoring agar peristiwa banjir bisa dicegah.

"Contohnya, kawasan hutan di Sibolangit, telah terjadi perusakan hutan di hulu sungai sehingga mengakibatkan banjir bandang. Kondisi hutan terjadi perubahan, terutama di wilayah hulu. Banyak perusakan dan pengalihfungsian lahan, akibatnya  tidak ada lagi resapan air, “ terangnya.

Ia menyebutkan, termasuk air terjun Dua Warna yang hulunya sudah berubah fungsi jadi perkebunan. Menurut Kusnadi, potensi kerusakan hutan di wilayah Sumut berkisar 10 sampai 23 persen.

Untuk itu, lanjutnya, harus ada langkah antisipasi dari instansi terkait, seperti melakukan pengawasan berkala di wilayah hutan dan sungai yang dapat menimbulkan banjir.