KUALASIMPANG - Dua remaja berdarah asal Nias, Sumatera Utara resmi menyandang gelar mualaf setelah mengucapkan dua kalimah syahadat di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, pada Senin (8/8/2016). Remaja kakak beradik tersebut adalah Winda Maria Ndruru (20) dan adiknya Demon Satria Ndruru (17).

Pensyahadatan dilakukan di kediaman Bustaman, tokoh masyarakat Gampong Matang Seping, Kecamatan Banda Mulia, Aceh Tamiang. Prosesi pensyahadatan dipimpin Teungku Zulkarnaen selaku tokoh agama kecamatan setempat dan disaksikan Ketua Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Teumieng, M Yusuf Jali, Datok Penghulu Hanafiah serta Imam Teungku Tinggi, Azmir serta tokoh masyarakat.

Menurut Bustaman, kedua mualaf itu sebelumnya tinggal di Nias bersama keluarga ayahnya yang pisah dengan ibu kandung mereka. Kedua remaja tersebut akhirnya menemui ibunya yang telah menikah dengan warga Gampong Tengku Tinggi Kecamatan Bendahara, ibunya telah terlebih dahulu memeluk Islam.

“Untuk sementara mereka ikut dengan ibunya, kami meminta agar mereka dapat tinggal bersama kami. Alasannya, agar kedua mualaf ini dapat mengikuti pengajian yang kami laksanakan dua kali dalam seminggu. Tapi semua itu juga tergantung mereka, setidaknya mereka dapat pembekalan dan ilmu Islam secara sempurna," tutur bustamam yang akrab disapa Tok Bus, Selasa (9/8/2016).

Usai mengucap dua kalimah syahadat, kedua mualaf ini menabalkan nama barunya, Winda Maria Ndruru diganti menjadi Siti Fatimah dan Demon Satria Ndruru menyandang nama baru Abdul Aziz. Kini keduanya sedang dan mempelajari tentang ilmu Islam.