MEDAN - Pasca kejadian dugaan dijebaknya seorang warga sebagai pengedar narkoba oleh empat orang personel Kepolisian di Jalan Suprapto tepatnya di atas jembatan Sungai Deli, Jumat (5/8/2016) lalu. Warga Kampung Aur, bersiaga terhadap orang-orang yang tidak dikenal.

"Kami hati-hati sekarang, mana tahuPolisi mau mencari-cari kesalahan kami setelah keributan kemarin," kata Seorang warga, Dinda kepada GoSumut, Sabtu (6/8/2016),

Dia menjelaskan, saat  ini warga tidak terima tuduhan Polisi tentang Joko disebut pengedar narkoba. Terlebih, saat itu ada warga mengaku melihat Polisi mengeluarkan paket sabu dari sepeda motor yang mereka kendarai.

Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Anton, mengaku, petugas sengaja melakukan modus tersebut, karena sedang mencari provokator.

"Tapi yang jelas kami tetap bersiaga dan warga disini sudah kompak, kalau melihat ada orang yang ga dikenal masuk kemari, apalagi mau coba-coba menangkap kami," akuinya.?

Seperti diketahui, Empat Petugas Kepolisian Polsek Medan Baru, Jumat sore kemarin menangkap seorang warga Kampung Aur bernama Joko, yang diduga sebagai kurir narkoba. Warga yang melihat penangkapan tersebut, mengaku melihat Polisi mengeluarkan paket Sabu dan bong dari sepeda motor yang mereka kenderai.

Hal inilah membuat ?warga marah karena Joko sepertinya dijebak oleh Polisi. Warga Kampung Aur pun mendatangi keempat Polisi tersebut dan meminta untuk melepaskan Joko, namun tidak diindahkan.

Akhirnya, Ratusan warga Kampung Aur mengepung ke empat Polisi tersebut. Aksi saling tarik, dorong dan pukul pun tak dapat dihindari. Bahkan, warga semakin beringas saat Polisi tersebut melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Karena jumlah warga yang sangat banyak, ke empat Polisi tersebut tidak mampu mempertahankan buruan mereka dan memilih menghindar, apalagi lemparan batu terus menghujani mereka. Sementara, Joko yang diduga sebagai kurir narkoba berhasil lepas dari genggaman tangan petugas, dengan kondisi kedua tangan masih terborgol.