JAKARTA - Guna membahas soal pembelian Alutsista, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyambangi DPR, Jumat (05/08/2016).

Usai pertemuan, Ketua DPR RI, Ade Komaruddin menyatakan dirinya dan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko membahas peningkatan kerjasama alat utama sistem persenjataan (alutsista). Keduanya juga sepakat untuk menghapus pihak ketiga dalam pembelian alutsista.

"Kita membicarakan kerjasama di bidang alutsista. Selama ini sering beli alitsista dari Ukraina tapi dari pihak ketiga. Menyangkut hal itu, kami ingin langsung berurusan dengan pemerintah Ukraina, tidak dengan pihak ketiga," kata Ade Komaruddin usai menerima Presiden Ukrania di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (05/08/2016).

Ia menjelaskan, peningkatan kerjasama dengan Ukrania terkait alutsista karena DPR terus mendukung kebijakan TNI yang membeli alutsista dari Ukraina dengan kebutuhan yang ada. "Secara bertahap alih teknologi dari pemerintah Ukraina," kata Akom.

Selain peningkatan kerjasama pembelian alutsista, pihaknya juga dibahas tentang food security. "Kami memerlukan kerjasama untuk food security. Ukraina lahannya cukup luas. Perlu sama-sama mempertahankan agar ketahanan pangan terjaga. Kerjasama teknologi bisa terjaga," tukasnya.

Selain itu, juga dibahas potensi kerjasama sumber daya mineral dan potensi pasar. "Pasar masing-masing dibuka. Kita selama ini ekspor sawit dan beberapa komoditas lainnya. Ukraina pasal yang cukup besar. Kita perlu pasar yang luas. Kami tadi sepakat bahwa DPR akan dukung penuh kerjasama Indonesia-Ukraina," beber Akom.

Dalam pertemuan itu juga disampaikan dukungan parlemen kepada Ukrania yang selalu memperjuangkan kedaulatan teritorialnya. "Seperti diketahui, saat terjadi konflik dengan Rusia. Kita mendukung penuh Ukrania menjaga kedaulatan teritorialnya," pungkasnya. (***)