MEDAN - Deputi Advokasi Pergerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN, Abidinsyah membagikan informasi penting terkait "Bonus Demografi, Antara Harapan dan Kenyataan" pada acara Blogger Nangkring Bersama BKKBN di Hotel Madani, Jumat (5/8/2016). Abidinsyah menyampaikan bahwa sejak reformasi gaung terkait Keluarga Berencana seperti redup. Dimana, setelah reformasi ada muncul raja-raja kecil di daerah yang mengubah aturan-aturan dalam hal kependudukan.

Tingkat pertumbuhan penduduk semakin tak terbendung ketika tidak ada kontrol dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa merencanakan masa depan anak harus direncanakan sejak jauh hari.

"Dulu ada sebutan banyak anak banyak rezeki, tapi sekarang harus diubah menjadi banyak anak banyak repotnya," kata Abidinsyah

Diadakannya acara nangkring blogger bersama BKKBN yang difasilitasi Kompasiana untuk lebih melibatkan blogger dalam mensosialisasikan betapa pentingnya keluarga yang berkualitas bukan lagi kuantitas.

Puluhan blogger yang ikut dalam acara nangkring mendapat materi yang bermanfaat untuk lebih update dalam hal pentingnya kualitas generasi muda kita ke depan.


Tahun 2020 atau 2030, tambahnya apabila dari sekarang kita benar-benar menjalankan program keluarga berencana maka pada tahun 2020 atau 2030 kita akan mendapatkan bonus demografi dimana semua keluarga sudah memiliki cara berpikir yang positif dalam mempersiapkan masa depan anak-anaknya.