MEDAN - Setelah menunggu lebih dari dua jam dan melakukanaksi bakar ban di jalan Balai Kota Medan, akhirnya pedagang buku Lapangan Merdeka diterima masuk oleh anggota DPRD Medan. Saat petugas pengamanan kantor DPRD menyuruh mereka masuk, pedagang dibatasi dan hanya sejumlah perwakilan saja yang masuk, seorang pendemo berteriak "Jangan dihitung-hitung dan dibatasi, karena kami bukan anak ayam," kata seorang pendemo sambil berteriak lantang.

Ia juga mengatakan, ini kantor kami, dengan uang rakyat membangun kantor ini. Jadi ini kantor kami juga. Orang-orang didalam itu adalah orang-orang yang kami pekerjakan pakai uang keringat kami. "Masak tuan rumah ga boleh masuk, dan dilarang-larang," katanya dengan nada emosi.

Seorang pendemo lainnya, Izal mengatakan, tujuan pedagang bertemu dengan anggota dewan hanya untuk mendesak Wali Kota Medan merevitalisasi ulang kios-kios yang ada di Lapangan Merdeka itu, sebelum dilakukan relokasi.