SAMOSIR - Diperkirakan seluas 350 ha kawasan hutan lindung dan lahan masyarakat habis terbakar pada musim kemarau yang melanda Kabupaten Samosir. "Untuk data sementara dan berdasarkan keterangan dari tim kami dilapangan yang kami himpun, luasan lahan seperti hutan lindung dan lahan milik masyarakat yang terbakar selama musim kemarau sekitar ratusan hektare, atau dikisaran 350 hektare," ujar Plt Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Samosir, Mahler Tamba kepada GoSumut, Senin (1/8/2016).

Sebenarnya, kebakar itu tidak sertamerta karena musim kemarau, diduga masyarakat sekitar hutan juga sengaja membakar  hutan untuk dijadikan sumber makanan bagi ternak seperti rumput baru dan untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan.

Lebih lanjut, Mahler menegaskan, bagi kawasan hutan yang terbakar, pihaknya merencanakan menanam kembali dan bekerja sama dengan aparat desa di lokasi lokasi hutan yang terbakar. "Kemungkinan wacananya, akan menanam kembali melalui kerjasama dengan kepala desa di seluruh wilayah Samosir. Kami juga sudah menyiapkan bibit pohon," tambahnya.

Tidak itu saja, pada Tahun 2017 direncankan akan dibentuk kembali Satuan Tugas (Satgas) pencegahan kebakaran di setiap desa yang ada di Kabupaten Samosir setelah beberapa tahun lalu berhenti dan tidak berjalan dengan baik.