TAPANULI SELATAN - Guna mengantisipasi meluasnya kerusuhan di Tanjung Balai ke wilayah lain, sejumlah tokoh dan pimpinan di Tabagsel angkat bicara. Seperti yang diutarakan Ketua Umum DPP LSM GEMPAR, Aman Sudirman, melihat kondisi situasi sosial yang berkembang belakangan ini, pasca terjadinya kerusuhan berbau SARA di Tanjung Balai, Sumatera Utara, dikhawatirkan berpotensi meluas ke daerah lain.

"Namun mudah-mudahan hal itu tidak sampai terjadi dan terulang lagi. Khususnya di wilayah Tabagsel (Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara, red) yang sama-sama kita jaga dan cintai ini ," ungkapnya, Minggu (31/7/2016).

Ditegaskan Aman, kerukunan antar suku dan umat beragama di Tabagsel ini dikenal memiliki rasa toleransi yang tinggi. Dan masih lebih mengutamakan hubungan silaturrahmi (Dalihan Natolu, red) yang sudah terjalin kuat sejak dulu.

"Kita berharap, kepada semua elemen masyarakat baik tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan daerah, aparat keamanan untuk bersama-sama menjaga kekondusifan yang sudah ada. Jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang ingin menghancurkan kerukunan yang ada selama ini," tukasnya.

Begitu juga kepada masyarakat yang menggunakan Media Sosial, diminta dapat lebih menahan diri menanggapi postingan atau komentar yang menjurus kepada masalah Suku, Agama dan Ras (SARA).

"Pasalnya, belakangan ini banyak status-status yang berkembang di media sosial (FB, Twitter dan lainnya, red) yang memancing 'kekisruhan' diantara kita dengan memuat komentar atau postingan tersebut.

"Apalagi, tanpa disadari komentar, status atau postingan tersebut sangat menyinggung baik pribadi, suku, golongan dan agama. dia sadari sangat menyinggung persaan orang lain apalagi yg menyangkut suku,golongan dan agama. Marilah Kita selalu bergandengan tangan dan sama-sama peduli serta bertanggung jawab untuk menjaga agar keharmonisan yang sudah ada agar tidak terpecah belah." Pungkasnya.