JAKARTA - Pengurus besar Nadlatul Ulama (PBNU) mengutuk tindakan perusakan rumah ibadah Vihara di Tanjung Balai Sumut, yang terjadi tadi malam (Jumat, 29/7/2016).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekjen PBNU, Helmy Faisal kepada wartawan di Jakarta.

"Kami meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut otak di balik kerusuhan," jelasnya.

PBNU pun menghimbau kepada seluruh warga untuk tidak terpancing dengan isu-isu dan provokasi yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, kata Helmy, PBNU juga mengajak seluruh pihak untuk terus membangun kerukunan antar umat beragama.

Hingga hari ini pihak kepolisian masih melakukan komunikasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengatasi kerusuhan di Kota Tanjungbalai yang terjadi pada Jumat (29/7) malam itu.

Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan mengenai kerusuhan itu, termasuk mendata kerusakan yang timbul bersama unsur pemerintah daerah setempat.

Kerusuhan menyebabkan sembilan rumah ibadah milik umat Buddha rusak. Tujuh warga yang melakukan penjarahan telah diamankan dalam kerusuhan tersebut. (***)