JAKARTA - Usai ditanggapi secara resmi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), tulisan Koordinator KontraS Harris Azhar, mengenai pengakuan Ferrdy Budiman, yang menuding sejumlah pejabat turut memuluskan modus operandi mengedarkan narkoba, kini juga secara resmi ditanggapi Kepolisan.

Bukan hanya pihak BNN dan Polda Jateng saja, namun tanggapan juga di utarakan langsung Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar.

Dalam konfresi persnya, Boy Rafli mengatakan, Polri bahkan telah mengagendakan pertemuan dengan Koordinator Kontras Haris Azhar terkait tulisan dia tentang Freddy Budiman, terpidana mati narkotika yang dieksekusi Jumat (29/7/2016) dini hari.

Boy juga mengakui, Kepolisian dalam hal ini Mabes Polri telah menghubungi langsung Haris Azhar dan mengajaknya berdiskusi guna mendalami tulisan Haris yang menyatakan Freddy hanya bagian dari permainan bandar besar narkotika, dengan petinggi Polri dan BNN turut terlibat di dalamnya.

"Tulisan itu harus didalami dulu, tidak bisa langsung diambil kesimpulan dari tulisan itu. Kita tidak boleh langsung menyimpulkan," ucap Boy di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/7/2016).

"Kami juga sudah janjian untuk membahas tulisan itu dengan yang bersangkutan (Haris), pastinya dalam waktu dekat, bisa jadi minggu depan," kata dia.

Haris menuliskan pengakuan Freddy yang hanya menjadi distributor dan dimanfaatkan oleh sejumlah petinggi penegak hukum yang turut terlibat bisnis narkotika.

Namun, Boy menambahkan, tulisan tersebut perlu didalami bukan hanya untuk memastikan status hukum Freddy. Namun, pendalaman tulisan itu pun berguna untuk penguatan institusi Polri dari serbuan narkotika. Jika memang benar, maka pihak Polri akan bertindak tegas.

"Kalau memang terbukti ada personel Polri yang terlibat seperti ditulis dalam tulisan itu, maka pasti akan kami tindak tegas, makanya masih harus kami dalami dulu, tidak bisa langsung dijadikan bukti," pungkasnya. (***)