JAKARTA - Kelompok Abu Sayyaf di Filipina kembali menyandera sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI). Ulah mereka ini ternyata membuat geram Ketua DPR RI, Ade Komarudin.

Jika selama ini dirinya selalu menyarankan agar pemerinya menempuh jalur diplomasi untuk menyelesaikan penyanderaan yang berkali-kali menimpa WNI dilakukan Abu Sayyaf, namun kali ini ia justru minta pemerintah mengeluarkan seluruh kekuatannya.

"Babat habis! Ini sudah berulang dan berulang terus, jangan kita ini diinjak-injak terus," ujarnya, Jumat (29/07/2016).

Akom juga mendesak pemerintah RI untuk mengambil langkah musyawarah dengan pemerintah Filipina agar militer Indonesia bisa melakukan upaya pembebasan di wilayah mereka.

"Kemarin kita sudah pendekatan cukup persuasif, ternyata dikasih hati minta jantung. Koordinasi dengan negara lain, sikat, babat habis, mau mereka apa sih? Kok jadi keenakan, masa negara ini tidak bisa berunding dengan mereka," tegasnya.

Akom juga mengatakan, dirinya tidak yakin kelompok Abu Sayyaf adalah teroris. Menurutnya Abu Sayyaf adalah bandit yang berkedok terorisme. "Mungkin bekas didikan terorisme tapi mereka tidak lagi melakukan tindakan yang basisnya ideologi tapi soal merampok. Ya, harus sikat," tambahnya.

Karenanya, Akom berjanji akan meminta Komisi I DPR RI untuk menanyakan ke pemerintah untuk kemungkinan mengambil opsi militer pembebasan sandera.

"Operasi militer kalau perlu, dan koordinasi, lakukan diplomasi untuk masuk, tunjukkan bahwa kita bangsa berdaulat, bangsa besar yang tidak mudah diinjak-injak," pungkasnya. (***)