PADANGSIDIMPUAN - RS (10), siswa kelas 5 SD ini mengaku kerap mendapat perlakuan kasar dari ibu tirinya SR, warga Jalan Sutan Soripada Mulia. Perlakukan kasar itu hanya gara-gara melakukan pekerjaan rumah tidak benar, dan tubuh bocah yang tidak mengetahui keberadaan ibu kandungnya, penuh dengan bekas cubitan dan luka.

"Ini semua bekas cubitan mamak (ibu tiri,red). Bekas luka yang di kepala dan muka saya juga akibat dilempar mamak," ungkap RS sedih sambil menunjukkan berbagai bekas luka di bagian badan dan wajahnya, saat ditemui di Kantor Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Yayasan Burangir di Kota Padangsidimpuan, Kamis (28/7/2016).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Burangir, Fitri Lenniwati yang mendampingi korban mengaku mengetahui adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu setelah ada pihak warga yang melaporkannya.

"Saya mendapat telepon dari pihak sekolahnya yang melaporkan bahwa ada murid mereka yang mengaku sering diperlakukan kasar oleh ibu tirinya. Makanya kita datang dan menjemputnya dari sekolahnya," jelas Fitri.

Selanjutnya, pihaknya melaporkan hal tersebut ke Polres Padangsidimpuan. "Ini sebuah kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anak tirinya, dan kondisi fisiknya terlihat memperihatinkan. Begitu juga dengan psikisnya. Dan sudah kita laporkan ke polisi untuk ditindak lanjuti." Pungkasnya dan siap untuk mendampingi korban.