MEDAN - Lembaga asing asal Korea, Korean Enviromental Industri and Tehnologi Institute (KEITI) berencana menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan di bidang lingkungan hidup. Pimpanan Delegasi, Mr Moon Sung Ik menjelaskan, kunjungan ini terkait melakukan riset sehubungan adanya kerja sama KEITI dengan Bappenas di bidang pengelolaan limbah sampah yang akan membangun di tiga pulau sampah di Indonesia yang nantinya akan digunakan untuk membangun energi. Dan salah satu dari pulau sampah tersebut berada di Sumut tepatnya di Pulau Nias.

“Kami menyempatkan diri untuk menawarkan kerja sama dengan Kota Medan khususnya di bidang limbah sampah, dahulu Korea juga menghadapi masalah besar tentang limbah sampah, namun dengan adanya peraturan dan administrasi serta invest riset, limbah sampah dapat diatasi dan kami ingin berbagai kepada negara yang membutuhkan, “ ujar Mr Moon Sung Ik, dalam pertemuan antara Pemprov Sumut dan KEITI serta dihadiri pejabat di Sumut, Kamis (28/7/2016).

Mendengar hal itu, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyambut baik tawaran ini, karena Pemko sudah berpengalaman dalam bekerjasama dibidang pengelolaan sampah dengan investor negara lain. Salah satunya Jepang, meskipun masih menunggu kepastiannya.

“Sampai saat ini kami sedang menunggu dari Investor negara Jepang, dan kami menyambut baik tawaran kerja sama tersebut, tentang kesepakatan dengan investor yang sampai saat ini belum ada jawaban memang perlu di evaluasi, mengngingat produksi sampah di Kota Medan mencapai 2000 ton setiap hari, sampah di Kota Medan harus segera diatasi dikelola menjadi sumber energy. Di harapkan pertemuan ini menjadi transfer  pengalaman dan ilmu untuk kemanjuan pembangunan di Kota Medan,“ ujar Akhyar.