JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selama ini paling getol menginginkan agar Menteri BUMN Rini Soemarno dicopot dari jabatannya, apalagi ketika Pansus Pelindo II DPR dibentuk, rekomendasinya adalah meminta Presiden Joko Widodo segera mencopot Rini.

Namun nyatanya, reshuffle kebinet jilid II yang diumumkan kemarin, posisi Rini masih aman, alias masih dipertahankan oleh Jokowi.

Mengamati fakta itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya melihat secara objektif kinerja Rini yang bertentangan dengan konstitusi. Hal itu tergambar dalam gagasan super holdings dan upaya BUMN agar menyerap dana penyertaan modal negara sehingga rakyat harus bersaing dengan BUMN yang notebenenya adalah perusahaan plat merah.

BUMN yang menjadi korporasi negara seharusnya tidak menjadi beban bagi negara. Namun yang terjadi justru menjadi beban bagi negara yang menyerap dana penyertaan modal yang sangat besar. "Sehingga kebijakan-kebijakan inilah yang dikritisi oleh PDIP. Kami berpendapat agar garis politik ekonominya berbeda dengan Bapak Presiden tersebut tidak menjadi pilihan," ujar Hasto di Jakarta, Kamis, (28/7/2016).

Namun kendati Presiden enggan menuruti PDI-P yang mengusungnya, Hasto mengaku partainya legowo dan taat pada aturan main bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Menurutnya, biarlah sejarah yang membuktikan kehadiran Rini akan membawa dampak buruk bagi Indonesia, karena kerap membawa agenda-agenda sendiri selama menjadi Menteri BUMN.

"Kami taat pada aturan main dan sejarah yang akan membuktikan apakah keputusan-keputusan itu betul-betul mampu memperkuat keseluruhan kinerja pemerintahan. Karena di masa lalu banyak menteri-menteri yang punya agenda sendiri. Sayangnya kemudian baru tahapan selanjutnya agenda-agenda ini terbukti," demikian Hasto.

Menariknya lagi soal perombakan kabinet jilid II ini adalah komentar para netizen disejumlah media sosial. Dimana mereka mengaku kecewa dengan Presiden Jokowi yang masih tetap pertahankan Menpora Imam Nahrawi.

Seperti yang ditulis akun @Yahya_007, dia menulis di Instagramnya, "Katanya mau diganti...kok Menpora gak masuk daftar list. Lagian isunya tadi malam Pak Idrus Marham atau Teten Masduki yang bakal ganti," tulisnya.

Sementara media sosial facebook, soal Menpora yang tak jadi diganti juga ramai diperbincangkan di berbagai Group olahraga khususnya pecinta sepakbola. Pro dan kontra saling berbalas komentar juga terjadi seperti di Group FDSI, FDSSI dan YNM.

Dari hasil penulusuran GoNews.co, rata-rata Netizen berharap Menpora Imam Nahrawi tetap diganti, apalagi dugaan kasus Disclaimer di Kemenpora juga mencuat. Terlebih lagi, kisruh olahraga khususnya sepakbola juga belum berakhir. Bahkan Imam Nahrawi juga berkeinginan membukan PSSI kedua kalinya. Dan yang terbaru adalah mundurnya Sesmenpora Alfitra Salamm dianggap sebagai cuci tangan Menpora. (***)