PENGURURAN -  Ketua Bidang Hukum LSM Team Operasional Penyelamatan Asset Negara (Topan) RI Perwakilan Samosir, Edwind Simbolon, menyesalkan lambatnya Pemerintah Kabupaten Samosir dalam menindak oknum Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Aek Nauli, berinsial MS yang diduga melakukan tindakan indisipliner atau jarang masuk kantor selama kurang lebih dua tahun. "Pemerintah sepertinya sangat lambat, padahal surat laporan dari warga sudah masuk ke Bupati dan Wakil Bupati. Bukti bukti pendukung juga sudah dilampirkan," ujarnya dihadapan wartawan, Rabu (27/8) di Pangururan.

Selama ini oknum ASN tersebut tetap menerima gaji dari negara meski tidak pernah bekerja dengan baik. Untuk itu perlu ada ketegasan dari Pemkab.

"Yang pasti, kami dari lembaga berharap, pemerintah harus serius untuk menindak dan memberikan ganjaran, sebab jika dibiarkan, para ASN yang berada di Samosir bisa melakukan hal yang sama dan pastinya perbuatan ini sangat merugikan pemerintah," tegasnya.

Penelusuran di Desa Aek Nauli, Kecamatan Pangururan belum lama ini, masyarakat Desa Aek Nauli sendiri sudah melayangkan surat kepada Pemerintah Kabupaten Samosir. Adapun isi surat berbunyi dan dikutip yakni munculnya keresahan masyarakat karena pelayanan administrasi terhadap warga di desa terganggu karena tindakan indisipliner oknum Sekdes MS.

Kemudian, warga juga harus mendatangi rumahnya yang berada di desa yang berbeda dengan jarak 2,5 km dari kantor Desa Aek Nauli untuk urusan administrasi kependudukan. Dan diakhir surat, masyarakat mengeluhkan pelayanan administrasi ke warga yang terus terkendala dan berbagai pembangunan di Desa Aek Nauli menjadi terhambat. Sehingga, masyarakat Desa Aek Nauli berharap kepada Pemerintah Kabupaten Samosir, supaya Sekretaris Desa Aek Nauli, MS dipindahkan.

Menjawab hal itu, Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga menegaskan, pemerintah tidak tinggal diam. Bahkan, Juang mengaku akan memerintahkan tim dari Inspektorat dan dari bagian pemerintahan untuk memeriksa oknum tersebut.

"Tidak tinggal diam, saya akan segera perintahkan supaya segera dievaluasi," tegasnya.