JAKARTA - Bukan hanya Pulau Weh yang menjadi magnit Nangroe Aceh Darussalam dengan ikon wisata bawah laut di ujung Andalas. Kini, ada satu lagi keindahan tersembunyi yang sedang ditawarkan di Kabupaten Aceh Singkil. Yakni Kepulauan Banyak, gugusan pulau-pulau seluas 27,196 ha dan langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Persis di ujung sebelah barat Pulau Sumatera itu, berkerumun 99 pulau dengan terumbu karang dan penyu hijau yang berpotensi menjadi andalan Aceh. Pemkab Aceh Singkil, bekerjasama dengan KNPI dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Festival Pulau Banyak, di Pulau Balai, 24-25 Juli. Kepala dinas Pariwisata Aceh, Reza Pahlevi menjelaskan bahwa perhelatan itu akan menampilkan Pagelaran Keragaman Budaya Singkil, Lomba Pancing, dan Pelatihan Tour Wisata Berbasis IT. Acara ini direncanakan akan dibuka oleh Gubernur Aceh, 24 Juli pukul 14.00 WIB.

”Pulau Banyak bertabur pesona. Setiap jengkal lautnya memiliki keindahan yang setara pulau-pulau bahari lain di Indonesia. Ke-99 pulau itu layak dikembangkan menjadi objek wisata andalan. Wisatawan bisa snorkling, diving, dan menikmati atraksi seni budaya serta kuliner Pulau Banyak. Sulit membayangkan keindahan alam bahari Pulau Banyak, silakan datang sendiri, foto-foto sendiri, rekam di video sendiri,” ujar Reza Pahlevi.

Menurut Reza, Pulau Banyak didiami oleh berbagai suku. Ada Aceh, Minang Kabau, Batak, Nias dan suku-suku lainnya yang merupakan bentuk pluralisme menyatu dalam budaya asli Aceh. Potensi inilah yang akan dikemas dalam Festival Pulau Banyak ini. Kita bersatu dalam keindahan,” ujarnya.

Dalam paparannya, Reza menjelaskan bahwa semua pengunjung akan diberikan suguhan tari tradisi seperti Tari Gelombang, Arak Jikir, Tari Rande, Tari Padang, Menyerak, Tari Bungkus, Tari Adok, Tari Pulo Pinang, Tari Anak, Tari Lansir Madam, Tari Maina Gese, pastinya memberikan tontonan berkualitas khas Pulau Banyak. ”Ada pula lomba memancing yang menambah keseruan dalam festival ini. Semua akan dikombinasikan dengan cara yang menarik,” ujarnya.

Kata Reza, event ini akan digelar untuk mempromosikan Pulau Banyak sebagai salah satu destinasi wisata di Provinsi Aceh. Pihaknya berharap, sektor wisata menjadi salah satu sektor andalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Pulau Banyak. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Aceh harus mempersiapkan masyarakat dan pelaku industri pariwisata di Pulau Banyak agar memiliki kapasitas yang baik dalam melayani wisatawan. ”Semua harus saling bersinergi, apalagi kita punya menteri yang sangat konsen ke daerah dan berpromosi, kami sangat bahagia,” Reza.

Guna memaksimalkan kapasitas masyarakat Pulau Banyak tersebut, sambung Reza, Disbudpar merencanakan akan mengadakan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan guide, pelatihan pengelola kuliner, pelatihan snorkling dan dive guide, pelatihan pengelola homestay. Disamping itu pula, perlu diadakan peningkatan terhadap fasilitas-fasilitas dasar pada objek destinasi wisata, seperti musala, toilet, ruang ganti dan lain-lain. Tahun 2015, penataan fasilitas di Pulau Palambak kawasan Pulau Banyak sudah direalisasikan.

“Tahun lalu kami membawa para blogger, photographer dan travel writers ke Pulau Banyak. Tahun ini pada event Festival Pulau Banyak, kami juga mengikutsertakan berbagai media massa, baik online maupun cetak. Tentunya, ini tergantung pada kesiapan kita semua,” lanjut Reza.

Ia berharap, Festival Pulau Banyak menjadi event tahunan di Kepulauan Banyak dan dilaksanakan secara konsisten sehingga akan semakin baik dan wisatawan pun akan banyak berkunjung. Festival Pulau Banyak mestinya menjadikan Aceh, terutama Aceh Singkil sebagai salah satu tujuan wisata halal.

Pelestarian seni budaya Aceh juga menjadi faktor utama sebagai tameng dalam menghadapi pengaruh globalisasi serta invasi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Ia juga mengimbau semua pihak agar mendukung upaya ini demi menjaga kultur Aceh tetap lestari sepanjang masa.

Kementerian Pariwisata RI melalui Disbudpar Aceh akan menyerahkan bantuan berupa peralatan yang mendukung usaha pariwisata di Pulau Banyak, seperti peralatan snorkling, live jacket, kacamata selam, dan lain lain.

Menpar Arief Yahya mengingatkan agar 3A dalam pengembangan destinasi segera disentuh, jika ingin menjadi destinasi kelas dunia. Akses, Atraksi dan Amenitas, 3A yang selalu menjadi rumus Kemenpar sebelum mempromosikan destinasi baru. “Jika sudah siap dengan 3A itu, tugas Kemenpar adalah mempromosikan besar-besaran ke mancanegara sesuai dengan market atau originasi yang cocok dan diinginkan. Selamat berfestival, sukses untuk wisata bahari di Pulau Banyak,"kata Arief Yahya. (*/dnl)