MEDAN - Ratusan pedagang Pasar Aksara yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Pasar Tradisional (P3T) Kota Medan, melakukan aksi unjukrasa ke Kantor Wali Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, untuk menolak relokasi Pasar Aksara di Kompleks MMCT, Jalan William Iskandar Deliserdang. Selain menolak relokasi penampungan sementara, para pedagang juga mendesak Pemko Medan segera membangun kembali gedung Sasar Aksara sebagaimana mestinya.

"Kami tidak mau dipindahkan ke tempat lain apapu yang bakal terjadi," kata Saud Turnip mengaku Koordinator lapangan ketika ditemui di sela-sela pengunjukrasa.

Dia mengatakan, lokasi yang dijadikan tempat penampungan sementara pedagang korban kebakaran pasar Aksara jauh dari tempat tempat sebelumnya. Selain itu pemungutan biaya sewa tempat per orang tergolong mahal. Yakni mencapai Rp450 per bulan.

"Meskipun tidak bayar sewa tempat, kami tetap menginginkan lokasi berjualan tidak jauh dari pasar Aksara. Kami mau lokasinya di pelantaran parkir Aksara Plaza," sebut Turnip.

Pengamatan di lokasi pengunjukrasa, setelah beberapa jam melakukan orasinya para pedagang tidak ada satupun pejabat Pemko Medan menerimanya. Padahal, pedagang hanya hanya ingin mendapat kepastian dibangunnya kembali Pasar Aksara. "Kami hanya tanya kapan gedung pasar Aksara dibangun itu saja, tapi kok tidak satupun pejabat yang temui kami," ujarnya.

Sementara Pelaksana tugas (Plt) Dirut PD Pasar Kota Medan, Benny Sihotang ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu petunjuk dari Pemko Medan terkait gedung pasar Aksara Medan.

"Kita tidak bisa berbuat banyak soal gedung pasar Aksara pasca kebakaran beberapa hari lalu. Dan kita telah menentukan penampungan sementara di Kompleks MMCT Deliserdang yang tidak jauh dari lokasi pasar Aksara," ujar Benny.

Menanggapi soal penolakan tempat penampungan sementara, Plt Dirut PD Pasar Kota Medan itu tidak banyak berkomentar. "Penolakan itu hak para pedagang, yang terpenting kita sudah semaksimal mungkin berupaya agar pedagang melakukan aktifitasnya kembali menunggu pembangunan gedung," ungkapnya.