JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi mengharuskan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI digelar 3 Agustus 2016. Jika tidak, Imam ancam bekukan kembali induk organisasi sepak bola di Tanah Air itu.

"Ya, harus tanggal itu (3/8) dan pemerintah akan mengawal itu. Kalau toh ini tidak dilaksanakan dengan baik, maka pemerintah akan melihat dan bahkan mungkin mencabut dukungan seperti yang kita lakukan kemarin," ujar Imam saat berada di Surabaya, Jumat (22/7/2016).

Seperti diketahui, 3 Agustus itu sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh FIFA. Organisasi sepak bola internasional itu merekomendasikan enam poin. Di antaranya, mengganti ketua umum, wakil ketua hingga Komite Eksekutif PSSI. "Rekomendasi itu harus dilaksanakan," tegas Imam.

Imam menjelaskan, pemerintah akan mengawal dan mengawasi proses terjadinya KLB. Selain itu, pemerintah siap ikut mensukseskan dan akan terus memastikan PSSI soal KLB.

Dia juga mewanti-wanti agar KLB ini tidak mundur. Sekalipun ada rencana mundur, maka pemerintah akan menelisik secara serius apa penyebabnya. Jika mundurnya KLB karena PSSI tak berniat melakukan konferensi itu, pemerintah berniat tak akan mendukung PSSI lagi.

Sebelumnya, FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengabulkan permohonan KLB PSSI yang diajukan Kelompok 85 sebagai pemegang suara. Restu KLB, keluar setelah sembilan perwakilan Kelompok 85 bertemu dengan Kepala Asosiasi Anggota FIFA Primo Corvaro serta Kepala Asosiasi Anggota dan Pengembangan AFC Sanjeevan Balasingam di kantor PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis lalu.

Plt Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan mengatakan, FIFA meminta mereka menggelar kongres tahunan 3 Agustus mendatang. Menurut Hinca, FIFA ingin PSSI melengkapi sejumlah komponen yang diperlukan untuk menggelar KLB.

Ditanya apakah PSSI siap melakukan KLB? Hinca mengamini kalau pihaknya siap. KLB juga tidak akan meleset dari jadwal yang ditentukan. "Ya benar," singkat Hinca melalui pesan singkatnya, tadi malam.

Ada sejumlah agenda yang akan dibahas dalam agenda PSSI. Pertama adalah pelantikan Hinca Panjaitan sebagai Plt Ketua Umum PSSI hingga Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI Oktober mendatang.

Kedua, penetapan pemilihan anggota Komite Eksekutif (Exco) yang baru, atau tiga posisi yang kosong saja, yaitu satu presiden dan dua anggota exco. Ketiga, penetapan tanggal pelaksanaan kongres tahunan pemilihan Ketua Umum PSSI.

Lalu pengesahan revisi Kode Pemilihan PSSI (Electoral Code) dan pemilihan anggota Komite Pemilihan dan anggota Komite Banding Pemilihan yang masing-masing diketuai oleh Agum Gumelar dan Erick Thohir.

"Yang penting mereka sudah mengatakan tunduk kepada FIFA dan FIFA sudah mengeluarkan suatu keputusan. Ayo keputusan itu, di Kongres tanggal 3 Agustus, harus kita kawal bersama-sama," tutupnya.

Seperti diketahui, ancaman Menteri Imam membekukan PSSI kembali bukanlah gertak sambal. Sebelumnya, April 2015, Kemenpora mengambil langkah tegas dengan resmi membekukan PSSI. Alhasil, semua kegiatan PSSI tidak diakui oleh Kemenpora. Dalam surat pembekuan bernomor 01307 tahun 2015 yang ditandatangani langsung Imam, disebutkan bahwa terdapat beberapa alasan yang membuat pihaknya membekukan PSSI. (***)