MEDAN -Sosiolog Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Ansari Yamamah menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena sudah membuka kran 10 juta bagi pekerja asal Cina. ''Jika rencana itu benar, maka itu merupakan ancaman serius (Untuk kedaulatan NKRI),’’ ujar Ansari kepada GoSumut. Jumat (22/7/2016).

Dia mengatakan, kasus ini  harus cepat dituntaskan, agar tidak menjadi bola liar dan bom waktu. Terlebih di tengah kondisi ketidakpastian mengenai kedaulatan rakyat di tanah air, ditambah perekonomian  belum menunjukan peningkatan signifikan, ditambah semakin membengkaknya utang luar negeri, pemerintah perlu hati-hati meluncurkan sebuah kebijakan.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah harus hati-hati memberikan keleluasaan terhadap orang asing yang ingin masuk ke Indonesia. Jangan sampai  banyak kebijakan, namun justru tidak ada yang benar -benar memperkuat kedaulatan rakyat.

''Investor dari Cina, pekerja juga dari Cina, hasilnya juga dinikmati oleh mereka. Terus, masyarakat kita dapat apa? Mau  hanya jadi penonton saja? Jangan sampai kita jadi budak di negeri sediri,'' ujarnya.

Meski demikian, Ansari menyarakan pemerintah menyaring terlebih dahulu warga asing yang masuk ke Indonesia. Jangan ada yang dianakemaskan. Misalnya warga Cina, jangan beri keleluasaan dengan mudah  masuk ke Indonesia. Mereka yang datang dan bermukim harus  jelas administrasinya.

”Lagian, ketika Indonesia masih kebanjiran pengangguran, kok, pemerintah punya rencana mendatangkan warga Cina ke tanah air. Pertanyaannya, untuk kepentingan apa 10 juta warga Cina itu didatangkan ke Indonesia?," tutupnya.