MEDAN - Kondisi gedung pertunjukkan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU)  di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, kini sangat memprihatinkan, bahkan sudah seperti gudang kosong. Pantauan GoSumut.com, Rabu (20/7/2016), disisi selatan dari pintu masuk tersusun meja, kursi dan lemari yang tidak beraturan dan lantainya penuh dengan genangi air. Kemudian diruang pertunjukkan terlihat beberapa asbes terepas, keramik lantainya pecah, tirai dan kain penutup pun robek, serta19 mesin pendingin yang ada pun tidak kesemuanya berfungsi secara baik, belum lagi sound sytem dan lighting lampunya.

Yang lebih parah lagi arena ruang aktor dan artis yang berada dibawah panggung, kondisinya cukup parah. Banyak sampah berserakan ditangga serta genangan air yang sudah seperti kolam.

Mahasiswa semester Jurusan seni musik Nomensen, Andi Lumbanggaol  disela-sela latihan persiapan pertunjukan dalam pagelaran studi akhir tugas kuliah mengatakan, gedung pertunjukkan ini sebenarnya sudah tidak layak pakai lagi, namun karena uang sewanya murah makanya banyak yang memakainya.

"Kalau hujan, suara airnya yang turun terdengar sekali sampai ke dalam, apalagi suara klakson kendaraan yang dijalan juga terdengar, seharusnya yang namanya gedung pertunjukkan itu ruangannya kedap suara. Sehingga para penonton maupun orang yang melakukan pertunjukkan bisa lebih fokus," keluh Andi.

Salah seorang seniman di Taman Budaya Sumut, Ys Rat mengatakan, gedung yang dibangun tahun 1992 tersebut sudah tidak ada lagi pemeliharaan dan perawatan, sehingga gedung semakin memprihatinkan dan mirip gudang, bahkan mirip gudang beras.

"Kami malu untuk menggelar even budaya dan seni di TBSU terutama untuk mengundang penonton kelas menengah karena gedung sudah tidak representatif lagi, coba lihat gedung-gedung kesenian yang ada di pulau Jawa, seperti di Jakarta. Sangat baik dan representatif. "kata Ys Rat.

Ia menambahkan, yang paling memprihatinkannya lagi, di bawah gedung utama ada ruang ganti atau ruang rias untuk para pemain. Saat ini sudah jadi kolam dan  tidak bisa lagi digunakan. Sehingga kondisi ini sangat memprihatinkanlah.

"Apa kita tidak malu, kalau gedung keseniannya di Sumut buruk seperti ini. Pejabat di daerah ini terlihat abai dengan gedung pertunjukkan kesenian dan  budaya. Mereka sepertinya tidak berbudaya," keluhnya.