PADANG - Lebaran 1437 H sudah di depan mata. Dipastikan jumlah pemudik yang datang ke Kota Padang terus bertambah. Sehingga perputaran uang di ibukota Provinsi Sumatera Barat ini semakin kencang. Sementara itu, Kota Padang telah bersiap menyambut pemudik yang datang. Sejumlah objek wisata disiapkan. Pemerintah Kota Padang pun bertegas-tegas terhadap aksi pemalakan.

"Lebaran kali ini Padang harus bebas dari pemalak dan perilaku yang merugikan kita sendiri," kata Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo saat diwawancarai di kediamannya, kemarin ini.

Mengantisipiasi itu, Pemko Padang telah berkoordinasi dengan kepolisian dan unsur lainnya. Sehingga dapat tercipta sinergi yang baik dalam mengantisipasi aksi pemalakan di objek-objek wisata yang dikunjungi tamu.

"Kalau ada yang melakukan pemalakan, akan kita tindak tegas," tambah walikota. Walikota juga menyebut bahwa hal ini sudah disampaikan kepada seluruh pihak di kecamatan, seperti Forkopimka, Satpol PP dan masyarakat supaya melaporkan jika terjadi aksi pemalakan.

"Silahkan melaporkan kepada kami melalui nomor telepon yang ada supaya cepat ditindaklanjuti," tegas Mahyeldi.

Seperti diketahui, untuk layanan pengaduan, Pemko Padang telah menyiapkan nomor hotline pengaduan bagi wisatawan. Nomor yang dapat dihubungi yakni 081261026135. "Kita berharap tercipta keamanan dan kenyamanan di objek-objek wisata, apalagi di beberapa tempat terdapat kamera CCTV. Sehingga kita harapkan objek wisata kita bebas dari pemalakan," tutur walikota.

Sementara itu, secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi mengimbau kepada wisatawan untuk makan dan berbelanja pada rumahmakan maupun restoran yang telah direkomendasikan oleh Pemko Padang. Terdapat 50 rumahmakan maupun restoran yang telah direkomendasikan sehingga diharapkan tidak terjadi pemalakan ataupun "pakuak".

"Jika terpaksa berbelanja ditempat yang bukan direkomendasikan, tindakan pertama yang dilakukan ketika memasuki tempat tersebut adalah mencek daftar harga atau menanyakan harga. Jika informasi tidak jelas dari pelayannya, diimbau untuk mencari tempat lain agar nanti tidak menimbulkan kesalahpahaman saat membayar makanan," ungkap Medi. (Charlie)