BAGANSIAPIAPI - Suasana haru menyelimuti kedatangan nelayan yang ditahan kepolisian Malaysia. Isak tangis keluarga tak terbendung ketika melihat lampu perahu yang membawa 19 orang nelayan mulai merapat di pelabuhan TNI AL Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau pada Sabtu (2/7/2016) subuh.

Sejak pukul 22.00 Wib hingga pukul 04.00 Wib subuh, ratusan masyarakat desa Penipahan memadati kantor Pos AL yang akan menjadi tempat berlabuhnya kapal nelayan.

Saat kapal merapat, 19 orang nelayan disambut dengan dengan tepung tawar dan menaburkan beras kunyit. Mereka langsung diperiksa kesehatannya oleh tim medis dari Puskesmas Penipahan. Sebelum dijemput keluarga pulang, Wakil Bupati Rokan Hilir, Drs Jamiluddin meminta kepada seluruh para nelayan mengucapkan syukur karena sudah sampai dengan selamat.

Jamiluddin mengucapkan terimakasih kepada TNI AL yang sudah mengawal kepulangan 19 nelayan Rohil selama 13 jam di tengah laut. Dia juga meminta kepada para nelayan untuk selalu berhati-hati ketika melaut mencari ikan terutama jika sudah sampai keperbatasan Indonesia - Malaysia.

Sementara itu, Plt Sekda Rohil mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran pemerintah serta DPRD baik dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten serta KBRI Kuala Lumpur yang telah bekerja keras melakukan diplomasi dengan pegawai kerajaan Malaysia untuk membebaskan 19 nelayan Rohil.

"Ini merupakan rasa tanggungjawab kita sebagai anak bangsa dan dengan diplomasi yang alot, persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik. Kita juga bersyukur Bupati sudah kembali ke Rohil setelah hampir sepekan berada di Selangor melakukan diplomasi," tuturnya.(amr)